Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebiasaan Nonton TV Satu Jam Saja Bisa Bikin Anak Gemuk

Kompas.com - 04/05/2015, 14:13 WIB
Kontributor Health, Diana Yunita Sari

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Perhimpunan dokter anak di Amerika Serikat merekomendasikan agar televisi dan media hiburan sebaiknya dihindari bagi bayi dan anak di bawah usia dua tahun. Sementara anak dan remaja sebaiknya tidak lebih dari satu atau dua jam per hari saat terlibat dengan media hiburan. Dan ini  tambahan berita buruknya: bahkan menonton televisi satu jam saja, bisa membuat anak menjadi gemuk.

Studi sebelumnya menunjukkan kalau lebih banyak waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi, maka berat badannya cenderung bertambah. Anak-anak yang memiliki TV di kamarnya bahkan lebih berkemungkinan mengalami kelebihan berat badan maupun menjadi gemuk. 

Dalam riset terbaru yang dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Pediatric Academic Societies di San Diego menjumpai kalau anak usia taman kanak-kanak dan kelas satu yang bahkan menonton televisi satu jam sehari, cenderung mengalami kelebihan berat badan atau gemuk.

Dengan kata lain, dari studi ini seperti ditegaskan Dr. Mark DeBoer, profesor pediatri dari Division of Pediatric Endocrinology and Diabetes, University of Virginia, menunjukkan bahwa dua jam menonton televisi itu sudah terlalu banyak. Dan dalam studi ini, rata-rata anak TK menonton televisi sekitar 3,3 jam. 

Para periset melihat mereka yang menonton hanya sekitar satu jam saja, lebih 50-60 persen cenderung untuk kelebihan berat badan dan sekitar 58-73 persen cenderung gemuk dibandingkan yang menonton kurang dari satu jam. Sementara anak-anak yang menonton TV satu jam atau lebih 39 persen cenderung mengalami kelebihan berat badan serta 86 persen cenderung menjadi gemuk di antara anak TK dan kelas 1. 

Hasil studi diperoleh dari Early Childhood Longitudinal Study yang melibatkan 11 ribu anak di tahun ajaran sekolah 2011-2012. Adalah menonton televisi yang terlihat membuat paling banyak perbedaan dalam penambahan berat badan anak. Akan tetapi hasilnya tidak serupa dengan anak TK yang menggunakan komputer. 

Kesimpulan tersebut tidaklah mengherankan. Tak lain karena perilaku duduk diam terus menerus seperti saat menonton televisi bisa menggantikan waktu yang biasanya anak-anak habiskan untuk melakukan aktivitas fisik. Selain itu, saat menonton televisi ini, orang juga cenderung mengemil yang menjadi faktor risiko untuk kegemukan. 

Di Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan kejadian kegemukan di masa kanak-kanak telah lebih dari dua kali lipat dalam 30 tahun terakhir. Anak yang kelebihan berat badan atau gemuk lebih cenderung memiliki masalah dengan penyakit kardiovaskukler. Mereka juga lebih berkemungkinan mengalami prediabetes, berisiko untuk sejumlah jenis kanker, serta lebih cenderung dibully.

Berita baiknya, ketika orang tua menetapkan aturan untuk menonton televisi maka anak-anak akan menonton sedikit saja. Orang tua yang mendorong anak-anaknya untuk bermain atau terlibat dalam sejumlah aktivitas fisik seperti menari, secara umum berhasil menahan kemungkinan anak bertambah berat badannya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com