Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Naik, Tingkatkan Alokasi untuk Kesehatan Ibu dan Anak

Kompas.com - 18/08/2015, 18:01 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan anggaran kesehatan sebesar 5 persen dati total Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pada 2016 mendatang, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik. Utamanya, lebih banyak dialokasikan untuk pencegahan penyakit dibanding pengobatan.


Ketua Gerakan Simposium Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak Asteria Aritonang berharap, porsi anggaran yang dialokasikan untuk kesehatan ibu dan anak, serta gizi pun harus meningkat. "Jadi bukan hanya meningkat jumlahnya, tapi alokasi dari jumlah yang dinaikkan itu kepada kesehatan ibu dan anak, gizi juga harus meningkat signifikan," kata Asteria di Jakarta, Selasa (18/8/2015).


Menurut Aster, masalah kesehatan ibu dan anak serta gizi perlu mendapat perhatian khusus. Ia mengungkapkan, berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Kemudian meningkat menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada 2013. Angka tersebut sangat jauh dari target MDG, yaitu 102 per 100.000 angka kelahiran hidup. Demikian pula pada kematian bayi yang tidak mengalami penurunan secara signifikan.


Aster menambahkan, hal ini terjadi akibat distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata dan adanya fasilitas kesehatan yang tidak berfungsi optimal. Untuk itu, promosi kesehatan, juga pencegahan sangat penting untuk menekan AKI. "Jangan nanti proporsinya lebih kepada orang sakit. Tapi lebih ke pencegahan dan promosi," lanjut Aster.


Ia berharap, pemerintah tak hanya melakukan pembangunan di kota-kota besar, tetapi juga di seluruh daerah. Misalnya, meningkatkan akses pelayanan kesehatan di daerah dan memastikan penyebaran tenaga kesehatan dan fasilitasnya secara merata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com