Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Mungkin Karakter Leonardo DiCaprio di Film "The Revenant" Bertahan Hidup?

Kompas.com - 01/03/2016, 12:00 WIB
KOMPAS.com - Film The Revenant yang dibintangi Leonardo DiCaprio bercerita tentang Hugh Glass, seorang pemburu kulit binatang yang bertahan hidup setelah diserang beruang.

Walau film ini diangkat dari novel kisah nyata tentang Glass, tetapi tidak semua adegan merupakan kejadian nyata. Leonardo harus memerankan karakter yang menghadapi cobaan fisik berat dan luka sangat parah.

Mungkinkah ada orang yang bisa bertahan menghadapi hal itu? Memang Glass yang nyata berhasil hidup, tapi catatan detil bagaimana ia bertahan tidak pernah ada dan para sejarawan menganggap kisah Glass terlalu dibesar-besarkan.

Untuk mengetahui apakah karakter yang diperankan DiCaprio benar-benar bisa bertahan hidup, Time melakukan wawancara dengan Dr.Dara Kass, dokter bidang darurat dari NYU Langone Medical Center.

"Memang sulit dipercaya, tapi bukan mustahil," katanya.

Ketahui apa saja hal yang sebenarnya masuk akal dan tidak dari film tersebut.

Lingkungan sekitar
Alam liar menjadi lokasi syuting untuk menangkap esensi kehidupan Glass. Cuaca dingin, bahkan sampai minus puluhan derajat, dan Glass digambarkan berulang kali jatuh ke air dingin.

Pada kondisi nyata, seseorang pasti sudah mengalami radang beku (frost bite) dalam cuaca sedingin itu. "Bagi saya itu adalah bagian paling tidak realistik dari film itu. Kedinginan, basah, dan pulih, dari perspektif hipotermia, adalah tidak realistik," katanya.

Dalam sebuah wawancara DiCaprio mengatakan bahwa ancaman hipotermia sangat besar dalam lokasi syuting yang sangat dingin itu.

"Sekitar 30-40 kali pengambilan gambar saya kesulitan mengingat apa yang harus dilakukan," kata DiCaprio.

Serangan beruang
Cidera paling brutal di film tersebut sudah dimulai di awal film. Glass diserang oleh induk beruang. Bukan hanya luka di sekujur tubuhnya, lehernya juga terpotong, dan beruang mematahkan kakinya.

Menurut Kass, untuk luka seperti yang ditampilkan di film tersebut sebenarnya tak terlalu berat.

"Dari penggambarannya bisa diasumsikan lukanya tidak mengenai organ penting. Kebanyakan adegan di film menampilkan pemain yang langsung meninggal saat ditusuk atau terkena panah karena lukanya dalam," katanya.

Dalam film, Glass juga langsung ditemukan setelah diserang beruang. Menurut Kass, hal itu sangat penting karena risiko terbesar terjadi setelah perdarahan.

Setelah diperban dan lukanya dijahit, yang diperlukan memang hanya perawatan. "Mereka merawatnya agar kembali kuat. Meski ia ditinggalkan pun Glass tidak akan mati," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com