Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Komplikasi, Ini yang Diperhatikan Dokter Anestesi di Ruang Operasi

Kompas.com - 27/01/2017, 12:46 WIB

KOMPAS.com - Untuk menjamin keamanan dan keselamatan pasien yang menjalani operasi, dokter anestesi bukan cuma bekerja memberikan obat anestesi tapi juga memonitor tanda-tanda vital.

Anestesi berkaitan dengan rangkaian tindakan bedah, di antaranya menggunakan obat bius untuk menghilangkan rasa nyeri dan kesadaran pasien.

"Dokter anestesi harus tetap ada di ruang operasi sampai pasien pulih dari operasi. Dokter juga perlu memonitor fungsi-fungsi fisiologis pasien," kata dr.Ewin Pradian Sp.An dalam acara peluncuran mesin anestesi Carestation CS650 Series dari GE Healthcare di Bandung (26/1/2017).

Tanda vital pasien yang harus dipantau antara lain tekanan darah, denyut dan kekuatan nadi, serta fungsi organ pernapasan.

Dengan bantuan mesin anestesi, dokter dapat memantau pernapasan pasien, misalnya saja seberapa banyak oksigen yang dihantarkan oleh mesin hingga berapa volume pernapasan yang keluar dan masuk.

"Dalam peralatan anestesi terbaru sudah ada alat ventilasi otomatis dan juga memberi hasil akurat sehingga memperlancar tindakan pembedahan," kata Ewin.

Selama dokter bedah melakukan tindakan, dokter anestesi juga akan memantau kedalaman anestesi, khususnya untuk anestesi umum pada operasi jantung atau pun otak.

"Dokter harus menjaga fisiologi pasien dalam kondisi normal walau sedang diberi tindakan," kata dokter yang menjadi Kepala Instalasi Rawat Intensif di RS Hasan Sadikin Bandung ini.

Ia menyebutkan bahwa peralatan operasi yang semakin canggih, termasuk mesin anestesi, sudah semakin akurat dan bisa membantu dokter memonitor kondisi pasien. Alat-alat tersebut juga membantu dokter lebih fokus kepada pasien.

Namun, setiap pasien memiliki respon yang berbeda terhadap pemberian obat atau tindakan. "Manusia bukanlah barang, setiap ada aksi pasti ada reaksi dan itu pada tiap orang tidak sama. Itu sebabnya mengapa sebelum operasi selalu ada persetujuan antara dokter dan pasien atau keluarganya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com