KOMPAS.com - Seiring dengan meningkatnya jumlah pasien positif Corona, sejumlah sekolah di Indonesia di liburkan. Beberapa daerah pun berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) Corona.
Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk melakukan karantina atau isolasi mandiri demi menghentikan penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, Cina, tersebut.
Menurut psikolog dan pakar pandemi, Dr Steven Taylor, mengatakan bahwa meminta orang untuk tinggal di rumah dan menghindari kontak orang lain bisa menimbulkan "pandemi" gangguan mental.
Baca juga: Orangtua, Ini Alasan Anak Sebaiknya di Rumah Saja saat Wabah Corona
“Melakukan isolasi tidak hanya memerlukan persediaan makanan atau keperluan sehari-hari. Kita juga perlu memikirkan apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi kebosanan," ucap Taylor.
Isolasi mandiri memang bisa memperlambat penyebaran virus tetapi hal tersebut juga perlu dibarengi dengan kesiapan mental.
Pasalnya, isolasi mandiri bisa meningkatkan angka kesepian, khususnya bagi mereka yang hidup sendirian.
Baca juga: 70 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 untuk Dikirimkan ke Teman dan Keluarga
Melansir laman Very Well Mind, kesepian bisa berdampak buruk pada kondisi mental seseorang.
Kesepian bisa membuat penderitanya mengalami peningkatan stres, depresi hingga munculnya keinginan bunuh diri.
Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk menjaga kesehatan mental selama melakukan isolasi mandiri?
Baca juga: Insien Penumpang Merokok di Kabin Pesawat, Garuda Indonesia Tindak Tegas
Melansir laman Independent, berikut tips menjaga kesehatan mental selama melakukan isolasi mandiri:
Saat berada di rumah, mungkin kita tergoda untuk melakukan rebahan sepanjang hari sembari mengonsumsi camilan tak sehat untuk mengatasi rasa bosan.
Padahal, hal ini akan semakin mengangu kondisi mental kita. Oleh karena itu, sebaiknya kita tetap menjaha pola makan.
Baca juga: Sandi Butar Butar Terima Surat Pemecatan Saat Masuk Kerja Usai Libur
Kita bisa memanfaatkan layanan jasa antar makanan untuk membeli makanan sehat daripada memilih camilan yang mengandung banyak lemak dan tinggi garam atau gula.
Meski melakukan isolasi mandiri, kita tetap harus terhubung dengan dunia luar dan melakukan olahraga. Namun, hal itu kita lakukan dalam batasan-batasan tertentu.
"Kesehatan fisik dan kesehatan mental saling terkait jadi cobalah membuat rutinitas fisik agar kita tetao bugar," ucap psikolog Stephen Buckley.
Baca juga: 150 Ucapan Idul Fitri 2025 dan Gambar Selamat Lebaran 1446 H buat Dikirim ke Medsos
Tren
Brandzview
Health
Cek fakta
Cek fakta
Lifestyle
Brandzview
Sains
Sains
News
News
Prov
Hype
Tren