KOMPAS.com - Sejumlah pasangan menggunakan pelumas saat berhubungan seks.
Pelumas seks biasanya digunakan pasangan yang vaginanya kering atau telah memasuki masa menopause.
Ada juga pasangan yang menggunakan pelumas seks untuk menambah kenyamanan dan sensasi saat bercinta.
Baca juga: Vagina Kering: Penyebab dan Cara Mengatasi
Melansir Healthline, di pasaran tersedia beberapa jenis pelumas seks, di antaranya berbahan dasar:
Dengan beragam jenis pelumas seks yang terdapat di pasaran, berikut panduan kapan perlu menggunakannya sampai tips memilih pelumas seks yang aman.
Baca juga: Kenapa Kencing setelah Berhubungan Seks itu Penting?
Pelumas seks dapat menggantikan fungsi cairan pelumas alami dari vagina.
Dengan begitu, seks bisa tetap nyaman dan tidak terganggu dengan kondisi vagina kering.
Dilansir dari Medical News Today, pelumas seks biasanya digunakan beberapa orang dengan beberapa kondisi, yakni:
Di luar kondisi tersebut, pelumas seks sah-sah saja digunakan untuk menunjang aktivitas bercinta.
Baca juga: Kentut dari Vagina, Normal atau Tidak?
Namun, menggunakan pelumas seks asal-asalan dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek samping berbahaya bagi vagina dan kesehatan reproduksi.
Berikut beberapa tips memilih pelumas seks yang aman:
Melansir Women's Voice, pilih pelumas seks dengan kadar keasaman (pH) seperti kondisi alami vagina, yakni berkisar antara 3,8 sampai 4,5.
Kadar keasaman pelumas seks di atas 4,5 dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri pada vagina.
Baca juga: 10 Alasan Kenapa Vagina Terasa Gatal
Sejumlah bahan kimia dalam pelumas seks dapat menjadi racun bagi jaringan vagina dan bakteri baik yang hidup di organ reproduksi.