Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/08/2020, 21:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah pasangan menggunakan pelumas saat berhubungan seks.

Pelumas seks biasanya digunakan pasangan yang vaginanya kering atau telah memasuki masa menopause.

Ada juga pasangan yang menggunakan pelumas seks untuk menambah kenyamanan dan sensasi saat bercinta.

Baca juga: Vagina Kering: Penyebab dan Cara Mengatasi

Melansir Healthline, di pasaran tersedia beberapa jenis pelumas seks, di antaranya berbahan dasar:

  • Air
  • Minyak
  • Silicone
  • Campuran
  • Alami

Dengan beragam jenis pelumas seks yang terdapat di pasaran, berikut panduan kapan perlu menggunakannya sampai tips memilih pelumas seks yang aman.

Baca juga: Kenapa Kencing setelah Berhubungan Seks itu Penting?

Kapan perlu menggunakan pelumas seks?

Pelumas seks dapat menggantikan fungsi cairan pelumas alami dari vagina.

Dengan begitu, seks bisa tetap nyaman dan tidak terganggu dengan kondisi vagina kering.

Dilansir dari Medical News Today, pelumas seks biasanya digunakan beberapa orang dengan beberapa kondisi, yakni:

  • Orang yang menjalani pengobatan dan berdampak vagina kering
  • Wanita yang baru melahirkan
  • Wanita jelang atau setelah menopause
  • Wanita yang mengalami nyeri atau gatal di vagina

Di luar kondisi tersebut, pelumas seks sah-sah saja digunakan untuk menunjang aktivitas bercinta.

Baca juga: Kentut dari Vagina, Normal atau Tidak?

Tips memilih pelumas seks yang aman

Ilustrasi bercintashutterstock Ilustrasi bercinta
Penggunakan pelumas seks umumnya ditujukan untuk mengurangi nyeri saat bercinta.

Namun, menggunakan pelumas seks asal-asalan dalam jangka panjang bisa menimbulkan efek samping berbahaya bagi vagina dan kesehatan reproduksi.

Berikut beberapa tips memilih pelumas seks yang aman:

  • Perhatikan kadar keasaman

Melansir Women's Voice, pilih pelumas seks dengan kadar keasaman (pH) seperti kondisi alami vagina, yakni berkisar antara 3,8 sampai 4,5.

Kadar keasaman pelumas seks di atas 4,5 dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri pada vagina.

Baca juga: 10 Alasan Kenapa Vagina Terasa Gatal

  • Jangan pilih produk yang mengandung bahan kimia berbahaya

Sejumlah bahan kimia dalam pelumas seks dapat menjadi racun bagi jaringan vagina dan bakteri baik yang hidup di organ reproduksi.

Paparan bahan kimia berbahaya tersebut dapat menimbulkan iritasi, risiko infeksi bakteri, sampai kanker.

Beberapa bahan kimia yang bisa mengganggu kesehatan vagina di antaranya chlorhexidine gluconate, paraben, cyclomethicone, cyclopentasiloxane, dan cyclotetrasiloxane

Hindari juga bahan yang bisa memicu iritasi seperti gliserin, nonoxynol-9, petroleum, dan propilen glikol.

Baca juga: Keluar Lendir Seperti Putih Telur dari Vagina, Normal atau Tidak?

  • Hindari produk yang mengandung pewangi

Perasa atau pewangi dalam produk pelumas seks juga termasuk bahan kimia yang perlu dihindari.

Bahan kimia dalam pewangi pelumas seks rentan mengandung karsinogenik dan bisa menjadi alergen.

Demi kesehatan organ reproduksi, hindari segala jenis produk pelumas seks yang mengandung pewangi dan perasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau