Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2021, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com-  Sebagian besar dari kita menyadari bahwa tekanan darah meningkatkan risiko seperti serangan jantung, stroke atau kerusakan ginjal.

Namun, tahukah Anda bahwa tekanan darah yang terlalu rendah juga memicu masalah kesehatan yang serius?

Spesialis irama jantung Jeffery Courson mengatakan tekanan darah adalah bagian penting dari fisiologi normal tubuh.

"Tekanan darah mencerminkan kemampuan Anda untuk mengirim darah yang kaya oksigen ke organ vital Anda dan terutama otak Anda, katanya.

Baca juga: Pilek

Penyebab Tekanan darah rendah

Tekanan darah bisa dikatakan rendah saat berada di kisaran 90/60 mmHG.

Pada orang tua, tekanan darah di kisaran tersebut bisa menyebabkan gejala pusing atau lemah.

Efek obat-obatan adalah salah satu penyebab paling umum dari tekanan darah rendah.

Ketika Anda memiliki tekanan darah rendah dan mengonsumsi obat tertentu, segera tinjau kembali obat-obatan yang Anda konsumsi tersebut.

Tekanan darah yang rendah bisa terjadi karena gangguan pada volume sekuncup, Tonus pembuluh darah, dan detak jantung.

Volume sekuncup adalah jumlah darah yang dipompa dari jantung Anda dengan setiap kontraksi.

Sedangkan tonus pembuluh darah terjadi larena adanya penyumbatan pada pembuluh darah.

Gangguan salah satu faktor ini dapat menyebabkan tekanan darah rendah.

Misalnya, pasien dengan gagal jantung dan stroke volume rendah mungkin rentan terhadap tekanan darah rendah. Ini kadang-kadang terjadi jika terlalu banyak cairan dikeluarkan dengan diuretik (pil air).

Beberapa kondisi seperti infeksi atau kelumpuhan dapat mempengaruhi tonus pembuluh darah dan mengakibatkan tekanan darah rendah.

Aritmia yang menyebabkan detak jantung terlalu lambat (bradikardia) atau terlalu cepat (takikardia) juga dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau