Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/09/2021, 20:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pantat merupakan bagian dari tubuh manusia yang berfungsi sebagai bantalan tulang ekor, yakni tulang yang menopang manusia ketika duduk.

Pantat dibentuk oleh tulang pinggul dan tulang ekor, serta memiliki lubang pada bagian tengah yang disebut dengan anus.

Anus atau dubur berfungsi sebagai lubang ekskresi untuk mengeluarkan kotoran atau feses dari dalam tubuh, serta keluarnya gas kentut atau flatulensi.

Tak heran, pantat mengeluarkan bau tidak sedap karena terdapat anus dan selalu tertutup, serta kurang sirkulasi udara sehingga rentan menjadi lembap.

Baca juga: Bisa Mengganggu Kualitas Hidup, Begini Cara Mudah Mencegah Bau Badan

Namun, umumnya bau tidak sedap pada pantat ini dapat dihilangkan dengan membasuh, mencuci, menggosok, atau mandi dengan sabun secara rutin.

Meskipun telah dibersihkan, pantat masih akan mengeluarkan bau tidak sedap setelah beberapa puluh menit atau jam kemudian.

Hal ini dikarenakan pantat memiliki rambut dan kelenjar keringat yang ketika bercampur dengan bakteri akan menimbulkan bau tidak sedap.

Akan tetapi, pada beberapa kondisi,  pantat bau juga dapat terjadi akibat suatu penyakit.

Penyebab

Penyebab utama dari pantat bau adalah banyaknya bakteri yang menghuni saluran usus manusia.

Sepanjang saluran pencernaan, mulai dari mulut hingga sampai ke anus terdapat beragam bakteri.

Hal inilah yang menyebabkan bau mulut berbeda dengan bau ketiak, kaki, serta pantat.

Terlebih lagi, pantat merupakan tempat yang cukup ideal bagi bakteri untuk berkoloni karena gelap, lembap, hangat, dan menyimpan residu tubuh sebagai nutrisi bakteri.

Pantat mengeluarkan bau tidak sedap karena terdapat senyawa organik dan gas yang tersimpan dalam feses.

Baca juga: 5 Penyebab Bau Mulut di Pagi Hari

Selain karena proses alami dalam tubuh, pantat bau juga dapat menjadi gejala adanya gangguan kesehatan pada tubuh.

Melansir Bustle, berikut beberapa penyakit yang menyebabkan pantat mengeluarkan bau tidak sedap:

  1. Wasir
    a. Terjadi ketika pembuluh darah melebar atau mengalami pembengkakan yang muncul pada lubang pantat saat mengejan untuk buang air besar.
    b. Tonjolan ini menyebabkan terdapat celah kecil yang memicu gas, bahkan feses keluar ke pantat dan menghasilkan bau tidak sedap.

  2. Radang usus besar
    Penyakit ini menyebabkan penderita lebih sering buang air besar dari yang seharusnya dan sering menimbulkan bau tidak sedap di area pantat.

  3. Alergi atau intoleransi makanan
    Mengonsumsi makanan yang memicu alergi atau memiliki intoleransi makanan tidak diketahui, dapat menyebabkan gas lebih bau dari biasanya.

  4. Infeksi Menular Seksual
    Misalnya gonore dan klamidia, menyebabkan bau yang tidak normal di area pantat karena keluarnya cairan yang cenderung berbau busuk dari rektum.

  5. Fistula ani
    Penyakit ini menyebabkan munculnya kumpulan nanah dan meninggalkan bekas (lubang) ketika nanah mengering.

    Baca juga: 12 Cara Menghilangkan Bau Kaki Tak Sedap

  6. Sembelit atau konstipasi
    Penyakit ini menyebabkan feses menumpuk di usus dan memicu gas dan bau lainnya keluar akibat bakteri yang berkembang.

  7. Perut kembung berlebihan
    Terjadi akibat penumpukan gas yang terjebak di dalam sistem pencernaan.

  8. Abses anus
    Kumpulan benjolan berisi nanah dan cairan tubuh yang membengkak di sekitar anus dan menyebabkan pantat bau.

  9. Inkontinensia alvi
    Yakni penyakit yang disebabkan hilangnya kontrol sfingter anus yang menyebabkan feses atau gas yang tidak diinginkan terlepas terlalu dini.

  10. Hiperhidrosis
    a. Penyakit yang menyebabkan tubuh memproduksi keringat berlebihan karena kelenjar keringat terlalu aktif.
    b. Pantat memiliki kelenjar ekrin yaitu kelenjar keringat yang tidak berbau, tetapi setelah tercampur dengan bakteri maka akan menyebabkan bau tak sedap.

  11. Gaya hidup
    Berikut beberapa gaya hidup yang memicu pantat bau:
    a. Tinggal di wilayah tropis yang memiliki cuaca panas dan lembap
    b. Sering menggunakan pakaian ketat, tebal, atau terbuat dari bahan sintetis yang tidak menyerap keringat
    c. Melakukan olahraga atau aktivitas yang memicu keringat berlebih
    d. Stres atau mengalami kecemasan berlebihan
    e. Tidak memerhatikan kesehatan dan kebersihan area genital

Baca juga: Mengenal Batu Amandel, Salah Satu Penyebab Bau Mulut

Perawatan

Bau pada pantat adalah hal yang normal karena terjadi secara alami dalam tubuh. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi bau tidak sedap pada pantat, di antaranya:

  1. Membersihkan pantat secara berkala dengan benar dan aman
  2. Menggosok area pantat dengan sabun bebas pewangi hingga pada lubang anus secara perlahan untuk membersihkan sisa-sisa bakteri yang menempel
  3. Keringkan seluruh bagian pantat dengan tisu kering atau handuk lembut hingga benar-benar kering untuk mencegah bakteri berkembang biak

Namun, jika bau pantat terjadi akibat suatu penyakit maka dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai untuk penyakit tersebut.

Pencegahan

Dilansir dari Medical News Today, terdapat beberapa cara untuk mengurangi kemungkinan munculnya pantat bau, di antaranya:

  • Menggunakan pakaian dalam yang tidak ketat dan menyerap keringat
    Hal ini memungkinkan pantat mendapat sirkulasi udara lebih banyak dan menjaga kulit area pantat tetap dingin
  • Selalu keringkan seluruh bagian pantat dengan handuk atau tisu untuk mencegah area pantat menjadi lembap
  • Mengganti pakaian sesering mungkin untuk membantu meminimalkan kelembapan dan mencegah infeksi atau ruam
  • Gunakan sedikit bedak di sela-sela atau lipatan pantat untuk membantu menyerap kelembapan berlebih dan mencegah iritasi kulit
  • Konsumsi makanan sehat dan batasi asupan lemak jenuh, serta makan dalam porsi wajar tidak berlebihan
  • Segera lakukan konsultasi dengan dokter jika mengalami pantat bau disertai gejala lain, seperti wasir, sembelit, dan IMS

Baca juga: Benarkah Sabun Pembersih Kewanitaan Bisa Hilangkan Bau Pada Vagina?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau