KOMPAS.com - Setiap cedera kepala, baik yang sifatnya ringan sampai parah, tidak boleh disepelekan.
Pasalnya, efek cedera kepala tidak bisa hanya dengan dilihat sekilas saja. Beberapa cedera kepala ringan dapat terlihat parah karena berdarah.
Sebaliknya, cedera kepala berat terkadang tidak berdarah-darah, tapi merusak otak dan berisiko fatal.
Untuk itu, penting bagi orang yang mengalami cedera otak untuk memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga: Kenali Gejala Cedera Kepala Ringan, Sedang, Parah
Melansir Johns Hopkins Medicine, efek cedera kepala bisa memengaruhi fisik dan fungsi otak pengidapnya.
Orang yang mengalami cedera kepala parah rentan kehilangan kekuatan otot, keterampilan motorik, bicara, penglihatan, pendengaran, atau kemampuan merasakan sesuatu.
Efek cedera kepala ini sangat tergantung bagian otak yang terdampak, atau mengalami kerusakan.
Selain itu, penderita cedera kepala juga bisa mengalami perubahan kepribadian, seperti jadi murung, berteriak di luar kesadaran, atau mengalami masalah kesehatan mental lainnya.
Ahli gegar otak dari Cleveland Clinic Richard Figler, MD menyampaikan, dalam menangani kasus cedera kepala, dokter biasanya mengantisipasi dengan skenario terburuk seperti gegar otak.
“Setiap cedera kepala perlu dipantau. Terkadang, efek benturan kecil di kepala baru muncul selang beberapa jam setelah cedera,” jelas Figler, seperti dilansir dari laman resmi RS setempat.
Untuk itu, Figler menyarankan agar setiap orang yang mengalami cedera kepala segera istirahat dan memeriksakan diri ke dokter.
Terlebih jika yang mengalami cedera kepala bayi atau anak-anak. Mereka terkadang tidak bisa mengeluhkan gejala cedera kepala tapi efeknya bisa berbahaya.
Baca juga: 10 Macam-macam Cedera Olahraga yang Paling Sering Terjadi
Cedera kepala perlu segera mendapatkan penanganan medis apabila penderita mengalami gejala:
Apabila muncul gejala cedera kepala di atas, segera bawa penderita ke unit gawat darurat rumah sakit.
Untuk melihat kondisi cedera kepala, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik, menanyai gejala yang dirasakan, dan memeriksa ada tidaknya trauma pada kepala yang menyebabkan gangguan saraf.
Selain pemeriksaan fisik, dokter juga jamak merekomendasikan penderita cedera kepala untuk menjalani tes darah, pemeriksaan sinar-X, CT scan, elektroensefalogram (EEG), dan MRI.
Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Penanganan Cedera Olahraga Ringan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.