KOMPAS.com - Tidak ada kehamilan yang bebas dari risiko, tetapi hamil bayi kembar lebih berisiko, seperti ibu alami preeklamsia dan bayi lahir prematur.
Risiko dapat mengancam dua pihak, baik ibu hamil maupun janin yang dikandung.
Sehingga, risiko hamil bayi kembar ini perlu diperhatikan untuk bisa meminimalisir.
Berikut risiko hamil bayi kembar yang perlu diperhatikan orangtua:
Baca juga: Kenapa Bayi Kembar Berisiko Lahir Prematur?
Mengutip WebMD, ibu hamil lebih dari 2 kali berisiko mengembangkan preeklamsia dari pada wanita yang mengandung satu bayi.
Preeklamsia memiliki gejala sebagai berikut:
Tekanan darah tinggi
Pembengkakan
Sakit kepala.
Jika seorang ibu hamil mengalami gejala preeklamsia, mungkin ia perlu melahirkan bayi prematur untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan serius.
Jika tidak diobati, preeklamsia dapat membuat bayi kekurangan oksigen dan nutrisi dan dapat merusak organ tubuh.
Mengutip WebMD, jika ibu hamil menderita diabetes selama kehamilan, bayi dalam kandungan cenderung tumbuh terlalu besar.
Melahirkan bayi besar meningkatkan risiko komplikasi selama persalinan.
Sehingga, ibu hamil biasanya diharuskan untuk melahirkan bayi dalam kandungan dengan operasi caesar.
Sebab, bayi juga mungkin memiliki masalah pernapasan dan gula darah rendah saat mereka lahir.
Baca juga: Jenis Cacat Otak Bawaan pada Bayi yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Verywell Family, hipertensi gestasional adalah tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Pada kehamilan multifetal (kembar, kembar tiga, atau lebih), ada peningkatan insiden hipertensi.