KOMPAS.com - Mungkin beberapa dari kita sering termakan iklan skincare yang kini marak disuarakan oleh para influencer di sosial media.
Beberapa dari kita juga mungkin merasa bahwa apa yang direkomendasikan ternyata justru membuat kulit wajah kita semakin teriritasi dari biasanya.
Saat mayoritas orang memberikan testimoni yang positif akan suatu produk atau tips tahapan skincare, kita akan bertanya “Apakah ada yang salah dengan kulit wajah kita?”
Baca juga: 4 Salah Kaprah Pemakaian Bahan Skincare yang Bisa Bikin Kulit Rusak
Jika Anda merasa kulit wajah tidak kunjung membaik atau malah menjadi semakin buruk setelah mengikuti sebuah “tren kecantikan”, mungkin saja kesalahannya ada di “tren kecantikan” tersebut.
Seorang beauty vlogger asal Korea Selatan, Liah Yoo mengaku bahwa ia sering berkonsultasi dengan dermatologis di Korea Selatan mengenai masalah kulitnya.
Melalui konsultasi tersebut, Liah Yoo mengatakan bahwa banyak kesalahpahaman akan tips-tips kecantikan yang sering beredar di masyarakat umum.
Berikut ini 10 kesalahan skincare yang sering dilakukan menurut Liah Yoo:
"Membersihkan wajah dengan menggosok agresif, termasuk mencuci wajah berkali-kali dalam sehari dan memilih pembersih yang lebih kuat dan lebih basa, dapat menghilangkan semua komponen penting untuk melembabkan kulit secara alami," kata Yoo.
Hal ini juga ditekankan oleh Dr. Roberta Del Campo, MD. di artikel NBC News.
Roberta berkata bahwa, "Saat mencuci muka terlalu sering, Anda kehilangan minyak dan lemak alami di kulit, yang secara teknis akan menarik sel-sel kulit terpisah sehingga memberi ruang bagi kotoran dan bakteri yang dapat mengganggu dan merusak lapisan kulit."
Banyak merek kecantikan yang merekomendasikan untuk menggunakan obat cuci muka layaknya menggunakan masker detoksifikasi 15 menit.
Hal ini sangat salah dan yang akan terjadi bila Anda melakukannya adalah merusak lapisan kulit.
Baca juga: 5 Urutan Skincare untuk Kulit Berminyak, Jangan Asal-asalan
Kulit Anda dapat teriritasi dengan penggunaan kapas yang berlebihan, keseringan menggunakan tisu pembersih, dan sering menggosok handuk saat mengeringkan wajah.
Yoo mengaku bahwa dulu ia sering melakukan hal ini hingga lapisan kulitnya rusak parah dan ia dikatakan memiliki dermatitis kontak ringan.
Kondisi ini bukan disebabkan oleh formula perawatan kulit yang digunakan, melainkan disebabkan oleh tindakan fisik seperti menggosok dan menggesek kapas terlalu sering.
Yoo menyarankan, "Jika harus menggunakan kapas, alih-alih memilih kapas dengan emboss atau tekstur, pilihlah yang tidak bertekstur sama sekali, yang benar-benar halus."
"Saat menggunakan kapas, pastikan kapas tersebut benar-benar basah kuyup atau cukup basah, sehingga permukaan yang kering tidak menggores kulit. Hindari menekan jari saat mengusap kapas ke wajah," tegasnya.
Memang benar bahwa dalam air pembersih makeup biasanya mengandung deterjen yang lebih lembut.
Namun, zat tersebut masih merupakan surfaktan yang dapat melarutkan faktor pelembab alami dan lipid alami pada wajah yang seharusnya dilindungi.