Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramsay Hunt Syndrome: Faktor Risiko, Gejala, dan Cara Pengobatan

Kompas.com - 11/06/2022, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit ramsay hunt syndrome terjadi ketika wabah herpes zoster atau virus cacar air memengaruhi saraf wajah di dekat saluran telinga.

Orang yang pernah menderita cacar air, punya kemungkinan mengalami ramsay hunt syndrome.

Hal itu lantaran virus menetap pada tubuh dan bisa aktif kembali beberapa tahun setelahnya sehingga menyebabkan herpes zoster.

Baca juga: 5 Beda Cacar Air dan Flu Singapura yang Sekilas Gejalanya Mirip

Faktor risiko

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena ramsay hunt syndrome yaitu:

  • Orang yang pernah menderita cacar air atau cacar api.
  • Lansia yang berusia di atas 60 tahun 
  • Orang yang belum mendapat vaksin cacar air
  • Orang yang kekebalan tubuhnya lemah.

Gejala ramsay hunt syndrome

Dilansir dari Mayo Clinic, ada dua gejala utama ramsay hunt syndrome yaitu:

  • Ruam merah di salah satu sisi telinga yang terasa menyakitkan dengan gelembung cairan (lepuh).
  • Wajah melemah atau terjadi kelumpuhan pada sisi yang sama dengan telinga yang mengalami ruam.

Biasanya, ruam dan kelumpuhan wajah terjadi secara bersamaan atau salah satu gejala tersebut terjadi lebih awal ketimbang yang lain.

Pada beberapa kasus, penderita ramsay hunt syndrome ada yang tidak mengalami ruam merah.

Baca juga: Cacar Api

Dua gejala di atas akan mengakibatkan kondisi berikut:

  • Sakit telinga, gangguan pendengaran, telinga berdenging (tinnitus)
  • Kesulitan menutup satu mata
  • Sensasi berputar di dalam atau di luar kepala yang tiba-tiba atau disebut vertigo
  • Perubahan persepsi atau ketidakmampuan manusia dalam membedakan antara rangsang yang timbul dari sumber internal seperti pikiran, perasaan, sensasi somatik dengan impuls dan stimulus eksternal
  • Hilangnya fungsi indera pengecap
  • Mulut dan mata terasa kering

Baca juga: Waspadai Bahaya Cacar Air pada Ibu Hamil

Pengobatan dan pencegahan ramsay hunt syndrome

Seseorang yang mengalami ruam herpes dan kelumpuhan wajah harus segera periksa ke dokter dan mendapat perawatan medis guna mengurangi rasa nyeri dan mencegah komplikasi jangka panjang berupa: 

  • Kehilangan fungsi pendengaran permanen atau tuli
  • Kelumpuhan wajah permanen
  • Kerusakan mata yang membuat seseorang sulit menutup kelopak mata. Ketika komplikasi ini terjadi, kornea, yang melindungi mata Anda bisa menjadi rusak sehingga menyebabkan sakit mata dan penglihatan kabur. 
  • Neuralgia pascaherpes atau kondisi menyakitkan yang erjadi ketika infeksi herpes zoster merusak serabut saraf dan menyebabkan rasa sakit berkepanjangan.

Dokter akan menangani ramsay hunt syndrome berdasarkan gejalanya. Umumnya, dokter memberikan famciclovir atau acyclovir beserta prednisone atau obat kortikosteroid lain untuk penderita.

Ramsay hunt syndrome tidak menular. Namun, reaktivasi virus varicella-zoster dapat menyebabkan cacar air pada orang yang belum pernah menderita cacar air atau telah divaksinasi.

Baca juga: 3 Cara Menghilangkan Bekas Herpes Kulit secara Alami

Untuk itu, penderita ramsay hunt syndrome diwajibkan menghindari kontak fisik dengan siapapun yang belum pernah terkena dan menerima vaksin cacar air sampai ruam sembuh dan lepuhan menjadi koreng.

Penderita juga harus menghindari kontak fisik dengan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, bayi baru lahir, serta wanita hamil.

Sementara itu, vaksin cacar air sejak usia balita menjadi langkah untuk mencegah penyakit ramsay hunt syndrome. Vaksin cacar air atau herpes zoster juga dianjurkan untuk orang yang berusia di atas 50 tahun.

Baca juga: Apakah Boleh Penderita Cacar Air Mandi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau