Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat dan Akibat Mandi Malam Menggunakan Air Dingin Sebelum Tidur

Kompas.com - 03/09/2022, 19:35 WIB
Ria Apriani Kusumastuti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mandi adalah kegiatan yang paling menyenangkan karena membuat tubuh terasa segar dan lebih siap untuk memulai aktivitas.

Namun, apakah ini berlaku juga untuk mandi di malam hari?

Ternyata, banyak yang percaya bahwa mandi di malam hari sebelum tidur tidak baik untuk kesehatan karena bisa menyebabkan rematik.

Banyak juga yang percaya bahwa mandi malam karena bisa mengganggu kualitas tidur.

Baca juga: Manfaat dan Efek Samping Mandi Air Dingin


Berikut adalah manfaat dan akibat mandi malam sebelum tidur yang perlu diketahui.

  • Membuat tubuh lebih segar dan waspada

Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Amerika yang dimuat pada Jurnal Medicine and Science in Sports and Exercise pada tahun 2003, menunjukkan bahwa mandi dengan menggunakan air dingin membuat tubuh bisa mengaktifkan sistem saraf simpatis.

Akibatnya, tubuh mengeluarkan hormon norepinefrin yang berguna untuk memperlancar peredaran darah sehingga bisa menghangatkan tubuh.

Namun sayangnya, tubuh juga mengeluarkan hormon kortisol yang berguna untuk membuat badan lebih berenergi.

Padahal biasanya hormon kortisol ini menurun jumlahnya ketika tengah malam sehingga badan terasa lebih lelah dan bisa tidur lebih nyenyak.

Healthline juga berpendapat bahwa naiknya level hormon kortisol setelah mandi di malam hari bisa membuat tidur menjadi tidak nyenyak.

Untuk itu disarankan untuk tidak mandi menggunakan air dingin di malam hari.

Baca juga: Mandi dengan Air Dingin Bisa Bantu Diet, Mitos atau Fakta?

  • Meningkatkan sistem imun

Mandi dengan menggunakan air dingin dianggap bisa membuat badan lebih sehat jika dibandingkan dengan menggunakan air hangat, meskipun dilakukan pada malam hari.

Untuk membuktikan hal ini, sebuah penelitian dilakukan oleh beberapa ahli dari Belanda di dalam Jurnal Plos One pada tahun 2018.

Penelitian ini melibatkan 3018 partisipan yang dibagi menjadi empat kelompok yang masing-masing diminta untuk mandi dengan menggunakan air hangat atau dingin selama 30 hari.

Hasilnya menunjukkan bahwa partisipan yang mandi dengan menggunakan air dingin tidak sakit atau gejala sakit yang dirasakan tidak parah selama periode 30 hari tersebut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com