Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Neuropati Otonom, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Kompas.com - 18/05/2023, 19:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kerusakan bisa terjadi pada saraf otonom, yang kemudian disebut sebagai neuropati otonom.

Mengutip Cleveland Clinic, saraf otonom adalah saraf yang mengontrol proses bawah sadar di seluruh tubuh, bahkan saat Anda tidur.

Baca juga: Kenali Apa Itu Neuropati, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Contoh fungsi saraf otonom adalah menjalankan aktivitas tanpa perlu berpikir, seperti bernapas dan jantung berdetak.

Jika saraf ini rusak dapat menyebabkan masalah pada detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, pencernaan, dan lain sebagainya.

Berikut artikel ini akanmengulas lebih lanjut tentang neuropati otonom, penyabab, dan tanda-tandanya yang harus diwaspadai.

Baca juga: 6 Jenis Neuropati yang Menyebabkan Nyeri dan Lemah Otot

Apa itu neuropati otonom?

Mengutip Mayo Clinic, neuropati otonom adalah sekelompok kondisi yang disebabkan oleh kerusakan saraf Anda yang mengontrol fungsi tubuh secara otomatis.

Fungsi tubuh yang bekerja otomatis meliputi untuk mengatur tekanan darah, suhu tubuh, proses pencernaan, buang air kecil, dan orgasme.

Kerusakan saraf memengaruhi pesan yang dikirim antara otak dan organ lain serta area sistem saraf otonom.

Area tersebut meliputi jantung, pembuluh darah, kandung kemih, dan kelenjar keringat.

Baca juga: 12 Penyebab Neuropati yang Harus Diwaspadai

Apa saja penyebab neuropati otonom?

Dikutip dari WebMD, ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab neuropati otonom, yaitu:

  • Diabetes
  • Penumpukan protein abnormal (amiloidosis)
  • Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, sindrom Guillain-Barré, lupus, dan sindrom Sjogren
  • Penyakit Lyme
  • HIV
  • Penyakit Parkinson
  • Penyakit keturunan, seperti sindrom Riley-Day
  • Cedera saraf tulang belakang
  • Operasi
  • Obat-obatan, termasuk beberapa obat kemoterapi yang digunakan untuk mengobati kanker
  • Bahan kimia, seperti akrilamida dan logam berat
  • Penggunaan alkohol berat
  • Sklerosis ganda
  • Botulisme
  • Obat-obatan, seperti kemoterapi untuk kanker

Baca juga: Kenali Apa Itu Neuropati Perifer, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Apa saja tanda-tanda neuropati otonom?

Mengutip Mayo Clinic, berikut macam tanda-tanda neuropati otonom:

  • Pusing dan pingsan saat berdiri karena penurunan tekanan darah tiba-tiba
  • Masalah kencing, seperti kesulitan buang air kecil, kehilangan kontrol kandung kemih, kesulitan merasakan kandung kemih penuh dan ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya.
  • Gangguan seksual, termasuk disfungsi ereksi atau masalah ejakulasi. Pada wanita, masalah termasuk kekeringan vagina, libido rendah, dan kesulitan mencapai orgasme.
  • Kesulitan mencerna makanan, seperti merasa kenyang hanya beberapa suap makanan, kehilangan nafsu makan, diare, konstipasi, perut kembung, mual, muntah, sulit menelan dan mulas.
  • Sulit mengenali gula darah rendah (hipoglikemia)
  • Masalah berkeringat, seperti berkeringat terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Reaksi pupil lamban, sehingga sulit menyesuaikan diri dari kondisi terang ke gelap dan melihat dengan baik saat berkendara di malam hari.
  • Intoleransi olahraga, jika detak jantung Anda sulit menyesuaikan tingkat aktivitas Anda.

Baca juga: Kenali Apa Itu Neuropati Diabetik, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Ada harus segera periksa ke dokter, jika memiliki tanda-tanda neuropati otonom tersebut.

Dokter mungkin akan melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis neuropati otonom, seperti tes darah, tes refleks, dan USG.

Jika Anda menderita diabetes tipe 2, American Diabetes Association, merekomendasikan skrining neuropati otonom tahunan yang dimulai saat Anda menerima diagnosis.

Jika neuropati otonom disebabkan oleh diabetes tipe 1, Anda mungkin perlu melakukan pemeriksaan tahunan dimulai 5 tahun setelah didiganosis.

Baca juga: Tanda-tanda Neuropati Diabetik yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com