Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2023, 15:39 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Suasana hati, tidur, pencernaan, serta dorongan seks kita dipengaruhi oleh serotonin.

Kadar serotonin yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik dan psikologis.

Artikel ini akan mengulas secara ringkas tentang apa itu serotonin dan fungsinya untuk kesehatan tubuh kita.

Baca juga: Penting untuk Kesehatan Mental, Berikut 4 Cara Meningkatkan Serotonin

Apa itu seratonin?

Mengutip Verywell Mind, serotonin adalah bahan kimia yang membawa sinyal antara sel-sel saraf di seluruh tubuh Anda (neurotransmiter).

Neurotransmiter ini memainkan peran penting dalam berbagai fungsi otak dan tubuh, termasuk stabilisasi suasana hati, kognisi, pembelajaran, memori, dan tidur.

Serotonin atau disebut sebagai 5-hydroxytryptamine (5-HT) juga dianggap sebagai hormon.

Serotonin berperan dalam sistem saraf pusat (SSP) dan usus.

Di otak, serotonin membantu pengaturan suasana hati dan ingatan, tetapi juga memiliki tugas penting di area tubuh lainnya.

Baca juga: 8 Makanan untuk Meningkatkan Hormon Serotonin, Bikin Mood Lebih baik

Di usus, serotonin diperlukan untuk meningkatkan pencernaan yang sehat.

Di bagian lain di tubuh, serotonin membantu tidur, fungsi seksual, kesehatan tulang, dan pembekuan darah.

Mengutip Cleveland Clinic, sebagian besar serotonin dalam tubuh sekitar 90 persen ditemukan di usus. Hanya sekitar 10 persen yang diproduksi di otak.

Bahan kimia ini terbuat dari triptofan asam amino esensial.

Asam amino esensial berarti tidak dapat dibuat oleh tubuh secara alami. Itu harus diperoleh dari makanan yang Anda makan.

Baca juga: Kenali Apa Itu Dopamin dan Fungsinya

Apa saja fungsi seratonin?

Dikutip dari Cleveland Clinic, ada banyak fungsi serotonin meliputi berikut:

  • Suasana hati: ketika serotonin berada pada tingkat normal, Anda merasa lebih fokus, stabil secara emosional, lebih bahagia dan lebih tenang. Tingkat serotonin yang rendah dikaitkan dengan depresi.
  • Pencernaan: serotonin di saluran pencernaan membantu untuk mengontrol fungsi usus dan berperan melindunginya. Usus dapat meningkatkan pelepasan serotonin untuk mempercepat pencernaan guna membersihkan tubuh dari makanan yang mengiritasi atau produk beracun. Serotonin juga berperan dalam mengurangi nafsu makan saat Anda makan.
  • Membuat mual: mual dipicu ketika serotonin dilepaskan ke usus Anda lebih cepat dari pada yang bisa dicerna. Banyak obat yang digunakan untuk mengurangi rasa mual dan muntah menargetkan reseptor serotonin spesifik di otak.
  • Tidur: serotonin bersama dengan dopamin berperan dalam membangun kualitas tidur. Otak membutuhkan serotonin juga untuk membuat melatonin, hormon yang mengatur siklus bangun tidur.
  • Penyembuhan luka: serotonin dilepaskan oleh trombosit dalam darah untuk membantu menyembuhkan luka. Ini juga menyebabkan pembuluh darah terkecil (arteriol) menyempit yang memperlambat aliran darah dan membantu pembentukan gumpalan. Ini adalah proses penting dalam penyembuhan luka.
  • Kesehatan tulang: kadar serotonin berperan dalam kepadatan tulang. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat sirkulasi serotonin yang tinggi di usus mungkin terkait dengan kepadatan tulang yang lebih rendah dan kondisi seperti osteoporosis.
  • Kesehatan seksual: serotonin berperan bersama dengan dopamin memberikan dorongan dalam keinginan berhubungan seksual.

Studi menunjukkan bahwa kadar serotonin dapat menurun seiring bertambahnya usia, karena penurunan fungsi reseptor dan pengangkut serotonin.

Baca juga: Macam-macam Penyakit Mental Terkait Otak Kelebihan Dopamin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com