Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telat Haid tapi Tidak Merasakan Gejala Hamil, Kenali 11 Penyebabnya

Kompas.com - 12/08/2023, 18:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Haid yang terlambat tidak selalu disebabkan oleh kehamilan.

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab haid telat, seperti konsumsi pil KB, penurunan berat badan yang signifikan, stres, atau masalah kesehatan lainnya.

Meskipun umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius, telat haid perlu diatasi secara medis ketika disertai dengan gejala tertentu, seperti pusing dan nyeri panggul.

Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab telat haid tapi tidak merasakan gejala hamil dan cara mengatasinya berikut ini.

Baca juga: Berapa Batas Telat Haid yang Normal dari Sisi Kesehatan?

Penyebab telat haid tapi tidak merasakan gejala hamil

Melansir Cleveland Clinic, beberapa wanita akan mengalami gejala hamil yang mirip dengan sindrom pramenstruasi setelah mengalami proses pembuahan sel telur.

Selain telat haid, beberapa gejala hamil yang akan dialami, seperti lebih sering buang air kecil, merasa kelelahan, merasa mual, dan merasa nyeri di area dada.

Anda yang tidak merasakan gejala hamil tersebut, mungkin saja mengalami masalah kesehatan lain yang menyebabkan telat haid.

Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah beberapa penyebab telat haid tapi tidak merasakan gejala hamil yang perlu diketahui.

  • Mengalami perubahan berat badan yang signifikan

Perubahan berat badan yang signifikan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh.

Kondisi ini juga akan memengaruhi siklus menstruasi sehingga menjadi lebih lambat atau berhenti sama sekali.

Baca juga: 10 Ciri-ciri Telat Haid karena Stres dan Cara Mengatasinya

  • Merasa stres

Stres yang berlebihan dapat berdampak negatif pada bagian otak yang bertugas untuk mengatur hormon reproduksi.

Ketika tidak diatasi dengan segera, stres bisa mengganggu masa ovulasi dan menghentikan menstruasi.

  • Sedang dalam masa menyusui

Tubuh akan memproduksi hormon prolaktin ketika sedang menyusui yang dapat mengganggu siklus menstruasi.

Namun, wanita yang sedang tidak menyusui juga bisa memiliki kelebihan hormon prolaktin yang ditandai dengan keluarnya cairan seperti susu dari puting.

  • Mengalami sindrom polikistik ovarium (PCOS)

Penderita sindrom polikistik ovarium (PCOS) memiliki ketidakseimbangan hormon yang dapat berdampak pada penampilan dan kesehatan secara umum.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau