KOMPAS.com — Wafatnya Pemimpin Redaksi Kompas.com Taufik Hidayat Mihardja pada Rabu (27/8/2014) lalu menghadirkan kekagetan sekaligus duka yang mendalam. Pasalnya, ia tidak terlihat sakit saat masih beraktivitas pada hari-hari sebelumnya, hingga akhirnya dikabarkan meninggal pada pagi hari saat dibangunkan untuk beribadah shalat subuh.
Belakangan, Taufik diketahui memiliki penyakit ginjal kronis yang sudah membuat fungsi ginjalnya menurun, bahkan mendekati stadium gagal ginjal. Ia juga mengidap diabetes dan aritmia jantung yang sangat berkaitan dengan penyakit ginjalnya.
Dokter spesialis penyakit dalam ginjal dan hipertensi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Parlindungan Siregar, memaparkan, gagal ginjal merupakan manifestasi dari penyakit ginjal kronis. Penyakit ini memiliki perjalanan yang tidak sebentar dalam menyebabkan kematian.
"Tidak ada meninggal mendadak karena penyakit ginjal. Kalaupun ada, itu karena serangan jantung," ujarnya saat dihubungi Kompas Health, Jumat (29/8/2014).
Komplikasi penyakit ginjal kronis sangat banyak, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung. Hal ini karena saat ginjal tidak dapat melakukan fungsinya dengan baik, organ ini akan menghasilkan agen inflamasi, yaitu sitokin.
Sitokin inilah yang kemudian akan membuat inflamasi atau peradangan pada pembuluh darah. Akibatnya, fungsi pembuluh darah terganggu dan berisiko mengalami penyempitan. Inilah yang memicu terjadinya serangan jantung.
Perjalanan penyakit ginjal kronis berbeda-beda tergantung penyebabnya. Parlindungan menjelaskan, penyebab penyakit ginjal kronis yang paling umum adalah penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi. "Bila penyebabnya kondisi ini, maka perjalanan penyakit akan semakin cepat," ujarnya.
Hal ini berbeda dengan perjalanan penyakit ginjal kronis yang disebabkan oleh batu ginjal, infeksi, atau penyakit autoimun seperti glomerulonerfritis. Namun, bila tidak mendapat terapi dengan baik, penyakit ginjal pun akan lebih cepat memburuk.
"Penyakit ginjal perlu ditangani dengan baik, konsumsi obat, dan mengubah pola hidup. Bila tidak, kondisinya akan cepat memburuk. Dan ingat, kerusakan ginjal yang disebabkan penyakit ini tidak akan kembali normal," tegas dokter yang berpraktik di RS Siloam ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.