Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/10/2015, 17:26 WIB

KOMPAS.com - Meningitis bukan hanya dapat menyerang orang dewasa, tapi bayi pun bisa terkena meningitis. Meningitis adalah sebutan untuk peradangan pada selaput pelindung saraf otak dan tulang belakang yang dikenal sebagai meninges. Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi dari cairan yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.

 

Meningitis dapat berkembang sebagai respon terhadap sejumlah penyebab, biasanya infeksi bakteri atau virus, tetapi meningitis juga bisa disebabkan oleh cedera fisik, kanker atau obat-obatan tertentu.

 

Tingkat keparahan penyakit dan pengobatan untuk meningitis berbeda, bergantung pada penyebabnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab spesifik dari meningitis.

 

Meningitis yang disebabkan bakteri biasanya berlangsung parah, meski bisa disembuhkan. Hanya saja, kalaupun sembuh meningitis bakteri kerap telanjur menyebabkan penderitanya mengalami komplikasi serius, seperti kerusakan otak, hilangnya pendengaran, atau ketidakmampuan belajar.

 

Berbagai bakteri penyebab

Ada beberapa bakteri patogen (bakteri merugikan) yang dapat menyebabkan meningitis bakteri. Yang utama adalah Haemophilus influenzae (paling sering disebabkan oleh jenis b, Hib), Streptococcus pneumoniae, Streptococcus grup B, Listeria monocytogenes, dan Neisseria meningitidis.

 

Faktor usia

Berdasarkan kelompok umur, penyebab meningitis bakteri bervariasi, yaitu:

Bayi yang baru lahir: Streptococcus grup B, Escherichia coli, Listeria monocytogenes.

Bayi dan Anak: Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae tipe b

Remaja dan Dewasa Muda: Neisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae

Dewasa tua: Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Listeria monocytogenes

 

Faktor risiko

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko meningitis bakteri meliputi:

- Usia

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau