Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mimpi Basah: Penyebab, Rentang Usia, dan Frekuensi Normal

Melansir Buku Diskusi Seksologi Modern (2013) karya dr. Zamzani Sutriyanto, kebanyakan pria mengalami mimpi basah dimulai pada usia 14 atau 15 tahun.

Sedangkan umur terakhir pria disinyalir tidak akan lagi mengalami mimpi basah adalah 50 tahun.

Mimpi basah atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan emisi nokturnal, merupakan pengeluran cairan semen di waktu tidur.

Biasanya kejadian orgasme spontan tersebut terjadi ketika seorang anak laki-laki telah memasuki masa pubertas.

Frekuensi mimpi basah

Selain waktu, frekuensi mimpi basah pada pria juga sangat mungkin berbeda satu dengan yang lainnya.

Ada pria yang bisa mengalami mimpi basah sekali dalam dua hari. Ada juga yang sekali dalam tiga hari. Semua itu tergantung dengan kondisi dan pikiran.

Pria usia muda memang bisa sangat sering mengalami mimpi basah.

Setelah itu, semakin bertambah usia, maka kian jarang pula seorang pria bisa bermimpi basah.

dr. Zamzani Sutriyanto menerangkan pria dewasa yang sudah menikah masih mungkin mengalami mimpi basah.

Pra pria yang yang sudah menikah, mimpi basah bisa terjadi jika tiga hari tidak berhubungan seks.

Namun, semua itu tetap kembali ke masing-masing individu pria. Di mana mereka bisa saja mengalami mimpi basah lebih jarang atau lebih sering dari jumlah itu meski sama tidak berhubungan seks selama tiga hari.

Aktivitas masturbasi juga dapat memengaruhi frekuensi kejadian mimpi basah.

Pria yang cukup sering melakukan masturbasi cenderung akan makin jarang mengalami mimpi basah.

Penyebab mimpi basah

dr. Zamzani Sutriyanto menerangkan pada laki-laki, mimpi basah atau emisi nokturnal biasanya terjadi karena berbagai faktor berikut:

  • Adanya tekanan atau stimulasi pada alat kelamin oleh kasur atau bantal
  • Mimpi erotis
  • Kandung kemih penuh
  • Kenangan dari aktivitas atau pikiran seksual

Mimpi basah pada umumnya terjadi ketika seseorang mengalami tahap tidur gerakan mata cepat atau rapid eye movement (REM).

REM dapat diartikan sebagai tahap tidur yang dalam dan terjadi mimpi. Sementara, laju respirasi dan aktivitas otak meningkat, serta otot-otot menjadi lebih rileks yang ditandai dengan gerakan bola makan yang cepat.

https://health.kompas.com/read/2020/02/14/210100968/mimpi-basah--penyebab-rentang-usia-dan-frekuensi-normal

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke