KOMPAS.com - Amnesia atau hilang ingatan sering kita saksikan dalam adegan di film atau sinetron.
Biasanya, seseorang yang mengalami amnesia dikisahkan mengalami hilang ingatan total hingga tidak bisa mengingat identias dirinya.
Dalam dunia nyata, orang yang mengalami amnesia biasanya masih bisa mengingat siapa diri mereka.
Namun, mereka hanya kesulitan mempelajari informasi baru dan menyusun ingatan baru.
Gejala
Gejala yang kerap dirasakan penderita amnesia bisa berupa berikut ini:
Kebanyakan penderita amnesia memiliki masalah dengan memori jangka pendek. Dengan kata lain, mereka tidak dapat menyimpan informasi baru.
Terkadang, penderita amnesia hanya bisa mengingat kenangan atau pengalaman masa lalunya dan tidak dapat mengingat dengan baik apa yang terjadi di masa kini.
Penderita amnesia juga busa mengalami confabulation atau kesalahan memori di mana kesenjangan ingatan yang dimilikinya diisi dengan memori yang salah. Penderita amnesia juga rentan mengalami kebigungan atau disorentasi.
Jenis-jenis amnesia
Para ahli juga menggolongkan amnesia menjadi beberapa jenis berikut:
1. Amnesia retrogade
Jenis amnesia ini cenderung memengaruhi ingatan yang baru terbentuk pertama kali. Jenis amnesia ini juga bisa disebabkan oleh penyakit demensia.
2. Amnesia anterograde
Jenis amnesia ini biasanya membuat penderitanya tidak dapat membentuk ingatan baru.
Hal ini bisa terjadi karena area hippocampus yang memainkan peran penting dalam membentuk ingatan rusak.
3. Amnesia global transien
Amnesia global transien bisa menyebabkan penderitanya mengalami kebingungan atau kegelisahan yang datang dan pergi berulang kali selama beberapa jam.
Jenis amnesia ini juga bisa membuat penderitanya tidak bisa memiliki ingatan yang bertahan lama dari pengalaman yang baru saja terjadi.
Kondisi ini bisa terjadi karena kejang atau penyumbatan singkat pembuluh darah di otak.
Penyebab
Ada berbagai macam hal yang bisa menyebabkan amnesia. Melansir Healthline, berikut berbagai macam penyebab amnesia:
- Demensia
Penderita demensia biasanya tidak bisa mengingat kejadian yang baru dialami.
- Anoxia
Anoxia merupakan kondisi di mana kadar oksigen dalam tubuh menipis sehingga mempengaruhi seluruh area otak.
Padahal, menipisnya kadar oksigen juga dapat mempengaruhi seluruh otak Anda dan menyebabkan hilangnya memori.
- Kerusakan pada hippocampus
Hippocampus adalah bagian dari otak dan sistem limbik yang mengontrol memori.
Ketika hippocampus terganggu, kita akan kesulitan membentuk ingatan baru. Hippocampus yang rusak juga dapat menyebabkan amnesia anterograde.
- Cedera kepala
Cedera kepala traumatis, serta stroke, tumor, dan infeksi, juga dapat menyebabkan kerusakan pada otak. Kerusakan ini bisa berupa gangguan memori permanen.
- Trauma atau stres
Trauma atau stres yang parah juga dapat menyebabkan amnesia disosiatif. Kondisi ini membuat pikiran menolak ingatan, perasaan, atau informasi yang terlalu berat untuk ditangani.
- Konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol jugabisa memicu amnesia retrograde. Dalam jangka panjang, konsumsi alkohol jugabisamenyebabkan sindrom Wernicke-Korsakoff, yang membuat penderitana sulit membentuk ingatan baru.
Cara mengatasi
Amnesia biasanya ditangani berdasarkan penyebabnya. Misalnya, amnesia karena konsumsi alkohol bisa diatasi dengan detoksifikasi.
Amnesia karena demensia seringkali tidak dapat disembuhkan. Namun, dokter biasanya meresepkan obat untuk mendukung peningkatan fungsi memori.
Hilang ingatan yang terjadi secara persisten biasanya diatasi dengan okupasi.
Jenis terapi ini dapat membantu pasien mempelajari keterampilan informasi dan memori baru untuk kehidupan sehari-hari.
Dengan terapi ini, pasien juga akan diajari cara menggunakan alat bantu ingatan dan teknik untuk mengatur informasi agar lebih mudah diambil.
Pencegahan
Amnesia bisa dicegah dengan menerapkan kebiasaan sehat seperti berikut:
https://health.kompas.com/read/2020/07/26/193000668/amnesia--jenis-penyebab-gejala-hingga-cara-mengatasinya