KOMPAS.com - Fermentasi adalah salah satu teknik kuno untuk pengawetan makanan.
Proses ini masih digunakan sampai sekarang untuk menghasilkan beragam makanan atau minuman, seperti keju, sauerkraut (asinan kubis), acar, wine, yogurt, kefir, kimchi, tempe, dan kombucha.
Fermentasi merupakan proses pengawetan makanan alami, di mana mikroorganisme seperti ragi dan bakteri mengubah karbohidrat, seperti pati dan gula menjadi alkohol atau asam.
Alkohol atau asam bertindak sebagai pengawet alami dan bisanya akan memberikan rasa yang kuat dan kekenyalan pada makanan yang difermentasi.
Menariknya, fermentasi juga dapat mendorong pertumbuhan bakteri menguntungkan yang dikenal sebagai probiotik.
Probiotik sendiri telah terbukti bisa meningkatkan fungsi kekebalan serta kesehatan pencernaan dan jantung.
Oleh karena itu, menambahkan makanan fermentasi ke dalam menu makanan dapat bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.
Bahkan faktanya, makanan fermentasi seringkali lebih bergizi daripada bentuknya yang tidak difermentasi.
Berikut ini adalah beragam manfaat konsumsi makanan fermentasi untuk kesehatan:
1. Meningkatkan kesehatan pencernaan
Melansir Health Line, probiotik yang diproduksi selama fermentasi dapat membantu memulihkan keseimbangan bakteri ramah di usus dan dapat meringankan beberapa masalah pencernaan.
Bukti menunjukkan bahwa probiotik dapat mengurangi gejala tidak nyaman pada kasus irritable bowel syndrome (IBS), yakni kumpulan gejala akibat iritasi pada saluran pencernaan.
Sebuah studi selama 6 minggu pada 274 orang dewasa dengan IBS, menemukan bahwa mengonsumsi 4,4 ons (125 gram) susu fermentasi seperti yogurt setiap hari dapat memperbaiki gejala IBS, termasuk kembung dan frekuensi tinja.
Terlebih lagi, makanan fermentasi juga dapat mengurangi keparahan diare, kembung, gas, dan sembelit.
Untuk alasan ini, menambahkan makanan fermentasi ke dalam menu makanan Anda mungkin berguna jika Anda secara teratur mengalami masalah usus.
2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Bakteri yang hidup di usus memiliki dampak signifikan pada sistem kekebalan.
Oleh sebab itu, karena mengandung probiotik yang tinggi, makanan yang difermentasi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko infeksi seperti flu biasa.
Mengonsumsi makanan kaya probiotik juga dapat membantu Anda pulih lebih cepat saat sakit.
Selain itu, banyak makanan yang difermentasi kaya akan vitamin C, zat besi, dan seng, yang semuanya terbukti berkontribusi pada sistem kekebalan yang lebih kuat.
3. Membuat makanan lebih mudah dicerna
Fermentasi membantu memecah nutrisi dalam makanan, membuatnya lebih mudah dicerna daripada makanan yang tidak difermentasi.
Misalnya, laktosa, gula alami dalam susu, dipecah selama fermentasi menjadi gula yang lebih sederhana, yakni glukosa dan galaktosa.
Alhasil, seseorang yang memiliki intoleransi laktosa pada umumnya juga akan baik-baik saja mengonsumsi produk susu fermentasi seperti kefir dan yogurt.
Selain itu, fermentasi dapat membantu memecah dan menghancurkan antinutrien, seperti fitat dan lektin yang merupakan senyawa yang ditemukan dalam biji-bijian, kacang-kacangan, dan polong-polongan yang mengganggu penyerapan nutrisi.
Oleh karena itu, mengonsumsi kacang-kacangan yang difermentasi seperti tempe dapat meningkatkan penyerapan nutrisi yang bermanfaat, membuatnya lebih bergizi daripada alternatif yang tidak difermentasi.
4. Manfaat Potensial Lainnya
Penelitian telah menunjukkan bahwa makanan fermentasi juga dapat meningkatkan:
Beberapa penelitian telah mengaitkan strain probiotik Lactobacillus helveticus dan Bifidobacterium longum dengan pengurangan gejala kecemasan dan depresi.
Kedua probiotik ditemukan dalam makanan fermentasi.
Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara strain probiotik tertentu, termasuk Lactobacillus rhamnosus dan Lactobacillus gasseri dengan penurunan berat badan serta penurunan lemak perut.
Makanan fermentasi telah dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah.
Probiotik juga dapat sedikit mengurangi tekanan darah dan membantu menurunkan total dan kolesterol jahat (LDL).
5. Membuang racun dalam tubuh
Melansir Cleveland Clinic, setiap hari, Anda bisa menelan bakteri patogen (penyebab penyakit). Namun, Anda mungkin tidak selalu sakit karenanya.
Hal itu mungkin terjadi karena pembantu mikroskopis kecil Anda bisa melawan bakteri patogen.
Bakteri baik membuat produk sampingan fermentasi asam yang menurunkan pH usus, kemudian mengurangi kemungkinan bakteri jahat dapat bertahan hidup.
Bakteri baik juga bersaing untuk mendapatkan pasokan makanan dan hak menempati lapisan usus.
Ditambah lagi, bakteri baik dapat mengeluarkan protein antimikroba yang bisa membunuh bakteri jahat.
Jadi, makanan dan minuman fermentasi dapat digunakan juga sebagai sumber nutrisi yang baik untuk membantu proses detoksifikasi.
https://health.kompas.com/read/2020/11/02/090600768/5-manfaat-makanan-fermentasi-untuk-kesehatan