Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Tanda Dehidrasi pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Dehidrasi bisa menjadi masalah kapan saja bagi wanita, tetapi kondisi ini terutama mengkhawatirkan jika terjadi selama kehamilan.

Pada dasarnya, seorang ibu hamil bukan hanya membutuhkan lebih banyak air daripada sebelumnya, tetapi bayi dalam kandungan juga membutuhkan air.

Air sangat penting untuk kehidupan. Ini memainkan peran penting dalam perkembangan janin yang sehat.

Itu berarti tetap terhidrasi dengan baik selama kehamilan adalah suatu keharusan.

Meangkum Medical News Today, dehidrasi ringan mungkin tidak berbahaya selama kehamilan jika ibu hamil tersebut bisa segera mendapatkan cukup cairan.

Tapi, dehidrasi yang sudah berkembang menjadi parah bisa berbahaya bagi ibu hamil maupun bayinya.

Berikut ini adalah beberapa bahaya dehidrasi pada ibu hamil yang baik diwaspadai:

  • Menurunkan kadar cairan ketuban yang bisa memengaruhi perkembangan bayi, menyebabkan persalinan prematur
  • Memengaruhi produksi air susu ibu (ASI) setelah melahirkan
  • Menyebabkan kekurangan nutrisi penting bagi kesehatan ibu hamil dan bayi yang sedang berkembang, sehingga dianggap dapat memicu bayi lahir dengan cacat bawaan
  • Terkadang, dehidrasi bahkan bisa menyebabkan koma atau bahkan berakibat fatal pada ibu hamil

Jadi penting kiranya tanda dehidrasi pada ibu hamil dapat dikenali sebagai upaya deteksi dini atau mendukung penanganan terhadap masalah ini.

Tanda dehidrasi pada ibu hamil

Cara paling sederhana yang bisa dilakukan untuk mengenali tanda dehidrasi pada ibu hamil adalah dengan memerhatikan warna urine yang diproduksi.

Melansir Health Line, urine ibu hamil yang ditemukan berwarna kuning pekat atau lebih gelap dari biasanya adalah tanda dehidrasi.

Sebaliknya, warna urine yang bening dan jernih mengindikasikan tubuh ibu hamil sudah terhidrasi dengan baik.

Dehidrasi ringan hingga sedang pada ibu hamil juga dapat menyebabkan gejala-gejala berikut:

Jika ibu hamil mengalami gejala dehidrasi ini, sebaiknya segera minumlah air putih dan istirahatlah jika bisa.

Sebaiknya ibu hamil juga menghubungi dokter dan menjelaskan perasaan Anda.

Selama kehamilan, dehidrasi dapat pula memicu kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi palsu. Ini adalah pengencangan rahim yang biasanya hanya berlangsung satu atau dua menit.

Kejadian kontraksi ini paling sering terjadi pada trimester ketiga, tetapi ibu hamil mungkin juga merasakannya pada trimester kedua.

Jika ibu hamil mengalami banyak kontraksi ini, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak terhidrasi dengan baik.

Dehidrasi ringan dan bahkan sedang biasanya dapat dikelola dan diatasi dengan air minum.

Tetapi, dehidrasi parah, terutama selama kehamilan, membutuhkan perhatian medis segera.

Gejala dehidrasi parah meliputi:

  1. Merasa sangat haus
  2. Mulut, kulit, dan selaput lendir yang terlalu kering
  3. Lekas marah dan kebingungan
  4. Sedikit atau tidak ada urine
  5. Urine yang sangat gelap
  6. Mata cekung
  7. Detak jantung dan pernapasan yang cepat
  8. Tekanan darah rendah yang dapat menyebabkan pusing atau pingsan
  9. Kulit kurang elastis yang terlihat cekung atau tipis
  10. Tidak berkeringat, bahkan dalam cuaca panas
  11. Merasa sangat lemah atau lelah
  12. Perubahan pola gerakan bayi

Jika salah satu dari gejala ini muncul, ibu hamil sebaiknya segera menemui atau berkonsultasi dengan dokter. 

Dehidrasi yang parah dapat menyebabkan syok dan kegagalan organ. Itu juga bisa membahayakan bayi.

https://health.kompas.com/read/2021/04/17/140600968/12-tanda-dehidrasi-pada-ibu-hamil-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke