KOMPAS.com – Ada berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab mual berkepanjangan.
Mual adalah perasaan bahwa Anda hendak muntah.
Mual berkepanjangan, kronis, atau konstan di sini dapat dipahami sebagai mual yang berlangsung lebih dari sebulan.
Selama waktu ini, mual bisa datang dan pergi, dan mungkin hanya terjadi pada waktu-waktu tertentu dalam sehari.
Berikut adalah beberapa penyebab mual berkepanjangan yang bisa terjadi:
1. Kehamilan
Merangkum Health Line, mual dan muntah adalah gejala umum kehamilan. Kondisi ini sering disebut morning sickness, tetapi bisa terjadi kapan saja.
Mual selama kehamilan tidak berbahaya bagi bayi Anda. Mual sering mulai hilang pada minggu ke-16 kehamilan.
Mual saat hamil biasanya disebabkan oleh perubahan hormonal. Anda lebih mungkin mengalami morning sickness jika Anda:
Dalam kasus yang jarang terjadi, wanita dapat mengembangkan jenis morning sickness yang parah yang disebut hiperemesis gravidarum. Kondisi ini dapat menyebabkan dehidrasi parah dan penurunan berat badan.
Hiperemesis gravidarum mungkin memerlukan rawat inap dan perawatan dengan cairan intravena.
2. GERD
Gastroesophageal reflux (GERD) adalah penyakit asam lambung kronis yang disebabkan oleh melemahnya katup atau sfinter esofagus bawah.
Gejala GERD yang paling umum adalah heartburn, meskipun tidak semua orang dengan GERD pasti akan mengalaminya.
Gejala GERD lainnya termasuk:
Untuk diketahui, berikut adalah faktor risiko GERD yang perlu diwaspadai:
3. Pankreatitis
Pankreatitis adalah peradangan di pankreas, organ yang mengeluarkan enzim untuk membantu Anda mencerna makanan.
Anda dapat menderita pankreatitis akut atau pankreatitis kronis.
Jenis akut berlangsung selama beberapa hari, tetapi pankreatitis kronis dapat berlangsung selama bertahun-tahun.
Gejala pankreatitis meliputi:
Pengguna alkohol berat, merokok, dan obesitas adalah faktor risiko pankreatitis.
Anda juga lebih mungkin terkena pankreatitis jika memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut.
4. Gastroparesis
Gastroparesis adalah suatu kondisi yang memengaruhi pergerakan normal otot-otot di lambung Anda.
Biasanya, kontraksi otot yang kuat menggerakkan makanan ke depan melalui saluran pencernaan.
Gastroparesis memperlambat kontraksi ini, yang membuat lambung Anda tidak dapat mengosongkan dirinya dengan benar.
Penyebab gastroparesis tidak selalu diketahui, tetapi biasanya karena kerusakan pada saraf vagus, yang mengontrol otot lambung Anda. Kondisi ini dilaporkan lebih sering terjadi pada wanita.
Gastroparesis seringkali tidak menimbulkan gejala apapun.
Ketika itu terjadi, gejala biasanya meliputi:
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko gastroparesis meliputi:
5. Hepatitis
Hepatitis adalah jenis penyaki peradangan hati.
Ada lima jenis utama penyakit hepatitis, yakni hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D, dan hepatitis E, yang semuanya dapat menyebabkan mual.
Hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C adalah jenis hepatitis yang paling umum terjadi di sejumla negara. Vaksinasi tersedia untuk hepatitis A dan hepatitis B.
Hepatitis A dan hepatitis E biasanya disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi.
Sementara hepatitis B, hepatitis C, dan hepatitis D biasanya disebabkan oleh kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah atau feses.
Dalam beberapa kasus, terutama pada hepatitis A, kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya. Tetapi jika tidak dan tidak diobati, hepatitis dapat menyebabkan sirosis atau kanker hati.
Gejala hepatitis lainnya meliputi:
6. Gangguan kecemasan
Kebanyakan orang memiliki kecemasan sesekali dan sangat normal untuk merasa sedikit mual jika Anda gugup atau stres.
Namun, beberapa jenis kecemasan dapat bertahan lama dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Meskipun gangguan kecemasan sering dianggap memengaruhi emosi, kondisi ini juga dapat menyebabkan gejala fisik, seperti mual terus-menerus.
Gejala gangguan kecemasan lainnya mungkin termasuk:
7. Ulkus peptikum
Ulkus peptikum adalah luka terbuka pada lapisan lambung atau usus kecil.
Ada dua jenis ulkus peptikum, yakni ulkus lambung dan ulkus duodenum.
Infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) adalah penyebab paling umum ulkus peptikum.
Ulkus peptikum juga dapat disebabkan oleh penggunaan aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid jangka panjang.
Menurut Mayo Clinic, sekitar 75 persen penderita ulkus lambung tidak memiliki gejala.
Sakit perut yang mungkin memburuk antara waktu makan dan malam hari adalah gejala ulkus lambung paling umum.
Gejala ulkus lambung selain mual konstan termasuk:
8. Penyakit kandung empedu
Kandung empedu adalah organ yang melepaskan empedu ke usus kecil.
Empedu adalah cairan pencernaan yang membantu memecah lemak dari makanan yang dimakan.
Penyakit kandung empedu dapat mencakup infeksi, batu empedu, peradangan, dan penyumbatan.
Bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan penyakitnya, Anda mungkin perlu mengangkat seluruh kantong empedu.
Gejala penyakit kandung empedu mungkin termasuk:
9. Obstruksi usus
Melansir Medical News Today, obstruksi usus terjadi ketika usus tersumbat seluruhnya atau sebagian.
Tersumbatnya usus ini dapat mencegah makanan diproses dalam sistem pencernaan.
Penyumbatan usus di antaranya dapat menyebabkan gejala berikut:
Jika Anda mengalami mual kronis, sebaiknya jangan ragu untuk bertanya kepada dokter. Dokter bisa membantu mencari tahu penyebab mual berkepanjangan yang Anda alami dan memberikan pengobatan terbaik.
https://health.kompas.com/read/2021/08/15/180000268/9-penyebab-mual-berkepanjangan-yang-perlu-diwaspadai