Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengigau saat Tidur? Kenali Penyebab dan Efek Sampingnya

KOMPAS.com - Somniloquy adalah nama ilmiah untuk mengigau atau berbicara saat tidur.

Kondisi ini bisa dimasukkan dalam kategori gangguan tidur yang menyebabkan orang memanggil, berbicara, atau menghasilkan bahasa yang tidak jelas selama tidur.

Menurut Medical News Today, mengigau sering kali dialami oleh anak-anak dan remaja daripada orang dewasa.

Ini juga dapat terjadi selama tidur gerakan mata cepat (REM) dan gerakan mata tidak cepat (NREM).

Lalu, apa yang menyebabkan kondisi ini terjadi? Berikut penjelasannya.

Penyebab mengigau

Para ahli tidak sepenuhnya yakin apa yang menyebabkan seseorang mengigau.

Umumnya, mereka yang mengigau tidak memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Mengigau bahkan dimasukkan dalam kategori parasomnia yang dialami oleh banyak orang.

Secara umum, mengigau merupakan peristiwa yang tidak berbahaya, tetapi terkadang hal itu dikaitkan dengan penyakit serius, seperti penyakit Parkinson.

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang dengan Parkinson tujuh kali lebih mungkin mengalami gangguan perilaku tidur REM (RBD).

RBD adalah gangguan tidur yang melibatkan tindakan fisik yang jelas, terkadang mimpi yang tidak menyenangkan dengan suara vokal dan gerakan lengan dan kaki yang tiba-tiba dan sering disertai kekerasan selama tidur REM

Penelitian juga menunjukkan bahwa frekuensi mengigau di antara mereka yang memiliki gangguan stres pasca-trauma (PTSD). ) atau kondisi kejiwaan lainnya dua kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak memiliki gangguan tersebut.

Misalnya, PTSD meningkatkan kemungkinan gangguan perilaku tidur REM dan parasomnia lainnya pada veteran.

Efek samping mengigau

Biasanya, mengigau tidak berbahaya, tetapi dapat mengganggu tidur orang lain.

Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kantuk di siang hari karena kurang tidur nyenyak.

Selain itu, seseorang tidak tahu apa yang mereka katakan saat mereka sedangmengigau, dan terkadang, mereka mungkin mengatakan hal-hal pribadi yang dapat mempengaruhi hubungan secara negatif.

Episode berulang dari mengigau di samping parasomnia lain, seperti berjalan dalam tidur, menggertakkan gigi, atau gangguan mimpi buruk, pada orang dewasa mungkin menunjukkan gangguan tidur yang mendasarinya, seperti apnea tidur obstruktif.

Jika orang khawatir tentang kurang tidur, atau kualitas tidur, profesional medis atau spesialis tidur mungkin dapat membantu.

Tahap dan tingkat keparahan

Mengigau dapat ditentukan oleh tahap dan tingkat keparahan:

  • Tahap 1 dan 2: Pada tahap ini, orang yang sedang tidur tidak tertidur lelap seperti tahap 3 dan 4, dan ucapan mereka lebih mudah dipahami. Seorang pembicara tidur di tahap 1 atau 2 dapat memiliki seluruh percakapan yang masuk akal.
  • Tahap 3 dan 4: Pembicara tidur berada dalam tidur yang lebih dalam dan ucapan mereka biasanya lebih sulit untuk dipahami. Mungkin terdengar seperti erangan atau omong kosong.

Tingkat keparahan bicara saat tidur ditentukan oleh seberapa sering hal itu terjadi:

  • Ringan: Mengigau terjadi kurang dari sebulan sekali.
  • Sedang: Mebgigau terjadi seminggu sekali, tetapi tidak setiap malam. Pembicaraan tidak banyak mengganggu tidur orang lain di ruangan itu.
  • Parah: Mengigau terjadi setiap malam dan dapat mengganggu tidur orang lain di dalam ruangan.

https://health.kompas.com/read/2021/10/03/190000168/mengigau-saat-tidur-kenali-penyebab-dan-efek-sampingnya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke