KOMPAS.com – Bagi sebagian orang, makan gandum atau produk gandum bisa menjadi penyebab nyeri sendi.
Orang-orang ini kemungkinan memiliki reaksi peradangan terhadap protein gluten yang dapat ditemukan dalam gandum.
Para peneliti telah lama mengetahui bahwa orang dengan kondisi arthritis autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan psoriatic arthritis berada pada risiko yang lebih tinggi untuk terkena penyakit celiac.
Penyakit celiac adalah gangguan autoimun yang dipicu oleh gluten.
Baru-baru ini, para ahli medis mulai mengakui adanya kemungkinan hubungan antara gluten dan nyeri sendi non-patologis (tidak dijelaskan oleh penyakit).
Bagaimana gluten bisa menyebabkan nyeri sendi?
Konsumsi gluten kemugkinan bisa menjadi penyebab nyeri sendi karena seseorang memiliki penyakit celiac.
Dilansir dari Arthritis Health, ketika seseorang dengan penyakit celiac atau sensitivitas gluten makan gluten (protein gliadin dan glutenin), sistem kekebalan tubuh akan beraksi dan menyebabkan peradangan.
Peradangan ini dapat memengaruhi organ tubuh dan jaringan lunak.
Para penderita penyakit celiac ini mungkin tidak akan melihat tanda-tanda peradangan eksternal, seperti kemerahan dan pembengkakan pada sendi, tetapi bisa jadi memperhatikan gejala lain, seperti nyeri sendi.
Nyeri sendi pada kasus penyakit celiac mungkin bersifat konstan dan kronis, tapi bisa juga intermiten (berjeda).
Penyakit celiac vs sensitivitas gluten
Penyakit celiac sedikit berbeda dengan kondisi yang disebut dengan sensitivitas gluten.
Pada orang dengan penyakit celiac, gluten dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan usus kecil.
Sedangkan sensitivitas gluten dapat menghasilkan gejala yang mirip dengan penyakit celiac, tetapi tampaknya hanya menyebabkan sedikit atau tidak ada kerusakan pada usus kecil.
Tes darah dan biopsi usus kecil dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit celiac.
Sementara, tidak ada tes medis untuk mengonfirmasi sensitivitas gluten.
Cara mengobati nyeri sendi dengan diet bebas gluten
Orang-orang yang mengalami peradangan sendi yang menyakitkan dapat mempertimbangkan untuk menghindari gluten dan makanan "pro-inflamasi" lainnya. Orang-orang ini bisa mencobanya secara sementara.
Misalnya, makan bebas gluten selama 30 hari untuk melihat apakah nyeri sendi berkurang atau tidak.
Merangkum Medical News Today, di bawah ini ada beberapa tips yang bisa dipertimbangkan tentang praktik diet bebas gluten untuk mengurangi nyeri sendi:
1. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi
Seorang dokter atau ahli gizi mungkin dapat merekomendasikan makanan tertentu untuk membantu memastikan pasien mendapatkan cukup nutrisi dan serat dalam diet bebas gluten.
2. Pilih makanan yang tidak diproses
Banyak makanan olahan dalam kemasan yang diberi label bebas gluten mengandung gula, lemak jenuh, dan pengawet kimia.
Di disi lain, makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, beras merah dan quinoa adalah pilihan yang lebih sehat.
3. Olahraga
Olahraga dapat membantu menjaga kesehatan sendi, kesehatan jantung, dan kekuatan fisik.
Skrining diagnosis untuk penyakit celiac mengukur reaksi tubuh terhadap protein gluten.
Oleh karena itu, orang yang ingin diskrining untuk penyakit celiac disarankan untuk diskrining terlebih dahulu sebelum memulai diet bebas gluten.
Gejala penyakit celiac atau sensitivitas gluten lainnya
Banyak orang yang memiliki penyakit celiac atau sensitivitas gluten memiliki lebih dari satu gejala.
Hal ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan, menyebabkan sejumlah gejala, dan menyebabkan masalah lain seperti osteoporosis, infertilitas, kerusakan saraf, dan kejang-kejang.
Jika gluten menjadi penyebab nyeri sendi, itu mungkin juga menyebabkan gejala lain.
Melansir Health Line, berikut ini adalah beberapa gejala penyakit celiac yang bisa terjadi:
Penyakit celiac sebaiknya tak diangap remeh karena memang bisa menyebabkan sejumlah komplikasi berbahaya.
Misalnya saja, penderita penyakit celiac yang tidak menyerap kalsium dengan baik bisa memiliki tulang lemah.
https://health.kompas.com/read/2021/11/15/130500168/bagaimana-konsumsi-gluten-bisa-menyebabkan-nyeri-sendi-