Penyakit yang bisa mewabah di suatu tempat setelah musim banjir atau banyak genangan ini dapat menular secara tidak langsung dari hewan kepada manusia.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, kenali penyebab leptospirosis berikut cara mencegah penularannya.
Penyebab leptospirosis
Dilansir dari Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan, leptospirosis disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira.
Bakteri ini memiliki ordo spirochaeta dan famili leptospiraceae. Jika dilihat di bawah mikroskop, bakteri penyebab leptospirosis berbentuk ulir dan memiliki cambuk erak atau flagelum pada kedua ujungnya.
Penyakit yang juga dikenal dengan istilah demam urine tikus ini di Indonesia paling sering ditularkan tikus.
Ketika kencing, bakteri yang terdapat dalam urine tikus bakal menyebar di lingkungan sekitarnya.
Bakteri penyebab leptospirosis bisa masuk ke tubuh lewat celah kulit yang lecet, atau saat selaput lendir kontak dengan air yang tercemar leptospira.
Begitu terinfeksi bakteri ini, penderita bisa mengalami gejala leptospirosis ringan seperti demam, sakit kepala, atau nyeri otot.
Di beberapa kasus, ada juga penderita yang mengalami gejala leptospirosis berat seperti gagal ginjal, sakit kuning, atau pendarahan.
Cara mencegah leptospirosis
Setiap orang bisa terkena leptospirosis. Namun, penyakit ini paling sering menulari petani, pekerja perkebunan, pekerja pet shop, peternak, petugas kebersihan, tukang bersih-bersih saluran air, atau pekerja pemotongan hewan.
Penyakit ini juga rawan menyerang warga yang terkena musibah banjir, atau tinggal di lingkungan yang kotor dan banyak genangan air.
Meskipun menular, tapi penularan penyakit leptospirosis dapat dicegah. Caranya:
Setelah mengenali penyebab leptospirosis, jangan lupa jalankan langkah-langkah di atas untuk mengantisipasi penularan penyakit leptospirosis agar bisa dicegah.
https://health.kompas.com/read/2022/10/29/073000768/apa-penyebab-leptospirosis-simak-penjelasan-berikut-