Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2021, 17:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gusi bengkak merupakan tanda dari penyakit atau infeksi pada gusi yang menyebabkan ketidaknyamanan.

Ketika gusi menjadi bengkak, kemungkinan ditandai dengan gusi yang tampak merah, dan mudah berdarah.

Gusi terdiri dari jaringan yang tebal, berserat, dan penuh dengan pembuluh darah. Oleh karena itu, akan lebih baik jika kondisi ini segera mendapatkan perawatan.

Baca juga: Cara Mengempeskan Gusi Bengkak secara Alami

Penyebab

Melansir dari Medical News Today, terdapat beberapa kemungkinan yang dapat menyebabkan gusi bengkak, meliputi:

Masalah kesehatan

  • Gingivitis
    Gingivitis atau radang gusi adalah penyakit gusi yang umum menyebabkan pembengkakan dan iritasi. Tanpa pengobatan, gingivitis dapat berkembang menjadi infeksi serius yang disebut periodontitis atau penyakit periodontal.
  • Kehamilan
    Perubahan hormon yang terjadi dalam masa kehamilan dapat meningkatkan aliran darah ke gusi sehingga menjadi lebih sensitif terhadap pembengkakan.
  • Infeksi
    Infeksi yang terjadi di mulut dapat menyebabkan masalah seperti pembengkakan pada gusi.
  • Malnutrisi
    Kekurangan vitamin, terutama vitamin B dan C, dapat menyebabkan gusi bengkak.

Penyebab lainnya

  • Partikel makanan yang tersangkut di antara gigi dan menempel di gusi dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan
  • Efek samping obat tertentu
  • Sensitif terhadap produk oral seperti pasta gigi atau obat kumur
  • Menggunakan gigi palsu atau peralatan gigi lainnya yang tidak pas

Perlu diketahui bahwa gusi yang bengkak dapat disertai dengan gejala lain yang berbeda-beda tergantung dengan penyebab yang mendasarinya.

Baca juga: 8 Cara Mudah Menghentikan Pendarahan pada Gusi

Diagnosis

Anda harus segera menemui dokter jika mengalami gusi bengkak yang bertahan selama lebih dari 2 minggu.

Mengutip Healthline, berikut beberapa jenis pemeriksaan untuk melakukan diagnosis pada gusi bengkak, yaitu:

  • Diskusi mengenai riwayat medis dan gejala yang dirasakan
  • SInar-X untuk memeriksa kondisi mulut secara keseluruhan
  • Tes darah untuk mendeteksi infeksi

Perawatan

Berdasarkan Medical News Today, setelah menerima diagnosis, dokter akan memberikan rekomendasi jenis obat atau perawatan tergantung dengan penyebab yang mendasarinya, seperti:

  • Obat kumur yang membantu mencegah gingivitis dan mengurangi plak
  • Pemberian antibiotik
  • Rekomendasi salep dan pasta gigi
  • Operasi atau pembedahan untuk kasus gingivitis kronis
  • Scaling dan root planing untuk mengikis masalah pada gusi atau gigi

Selain itu, menurut Healthline, terdapat perawatan rumahan yang dapat Anda lakukan untuk meredakan gusi bengkak, yaitu:

Baca juga: Gusi Berdarah Gejala Penyakit Apa?

  • Flossing dan menyikat gigi dengan lembut
  • Bilas mulut dengan larutan air garam untuk membersihkan mulut dari bakteri
  • Minum banyak air untuk merangsang produksi air liur yang melemahkan bakteri penyebab penyakit di mulut
  • Kompres bagian yang bengkak dengan handuk hangat atau dingin secara berkala untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan
  • Hindari alkohol dan tembakau agar tidak memperburuk iritasi

Meskipun pengobatan rumahan dapat membantu mengatasi pembengkakan gusi untuk sementara, kondisi yang mendasarinya dapat menyebabkan komplikasi serius.

Oleh karena itu, akan lebih baik bagi Anda untuk segera menemui dokter untuk diagnosis dan perawatan yang efektif.

Pencegahan

Dilansir dari Medical News Today, langkah-langkah berikut dapat membantu mencegah gusi bengkak, yaitu:

  • Menyikat gigi secara teratur, setidaknya dua kali setiap hari atau setelah makan
  • Floss secara teratur
  • Gunakan pasta gigi dan obat kumur yang ringan atau tidak mengandung alkohol
  • Batasi konsumsi minuman manis yang dapat menyebabkan penumpukan bakteri di mulut
  • Hentikan kebiasaan merokok dan minum alkohol karena dapat mengeringkan dan mengiritasi gusi
  • Hindari makanan tajam seperti keripik yang mudah tersangkut di gigi dan menyebabkan rasa sakit
  • Hindari mengonsumsi sesuatu yang terlalu dingin atau panas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com