KOMPAS..com - Endokarditis adalah infeksi langka yang berpotensi fatal pada lapisan jantung (endokardium).
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri yang memasuki darah dan mengalir pada organ vital tersebut.
Bakteri, jamur, atau kuman lain dari mulut atau bagian tubuh lain dapat menyebar melalui area darah dan menempel pada area yang rusak di jantung.
Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh Usai Alami Serangan Jantung
Jika tidak ditangani dengan cepat, endokarditis dapat merusak dan menghancurkan katup jantung.
Perawatannya dapat termasuk obat-obatan dan pembedahan dalam kasus tertentu.
Gejala endokarditis dapat bervariasi pada tiap penderitanya. Beberapa gejala endokarditis yang umum, termasuk:
Beberapa gejala endokarditis lain yang lebih jarang, di antaranya:
Baca juga: Yang Terjadi Pada Tubuh Usai Alami Serangan Jantung
Endokarditis disebabkan oleh bakteri dalam aliran darah yang berkembang biak dan menyebar ke seluruh lapisan dalam jantung (endokardium).
Akibatnya, endokardium meradang, kerusakan pada katup jantung.
Katup yang rusak dapat membuat bakteri lebih rentan berakar dan melewati respons kekebalan normal terhadap infeksi.
Diagnosis untuk endokarditis bakterial dilakukan berdasarkan adanya gejala, pemeriksaan fisik, dan hasil tes diagnostik.
Penanganan dapat tergantung dari kondisi yang mendasari terjadinya endokarditis.
Antibiotik IV (intravena) dosis tinggi dapat digunakan untuk mengobati endokarditis yang disebabkan bakteri.
Baca juga: Bagaimana Kolesterol Tinggi Bisa Menyebabkan Serangan Jantung?
Selain itu, penderita juga akan diberikan resep antibiotik untuk menyembuhkan infeksi.
Jika endokarditis disebabkan oleh infeksi jamur, dokter akan meresepkan obat antijamur.
Beberapa orang membutuhkan pil antijamur seumur hidup untuk mencegah terjadinya kembali endokarditis.
Dalam beberapa kasus, diperlukan operasi jika disebabkan oleh katup jantung yang rusak.
Endokarditis akibat infeksi jamur juga terkadang memerlukan pembedahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.