Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiada Henti Menumpas Malaria

Kompas.com - 12/07/2011, 03:05 WIB

Kegiatan yang dilakukan, antara lain, sosialisasi informasi dan edukasi tentang malaria ke berbagai tempat, mulai dari pasar, sekolah, desa/kelurahan, lingkungan masjid, gereja, sampai iklan. Warga antara lain diberi penyuluhan tentang pola hidup sehat sampai kegunaan kelambu.

Dalam konteks itu, menurut Trix, Yaspem kemudian merekrut 86 petugas pemantau jentik dan melakukan pemberantasan sarang jentik di saluran air yang tergenang serta bak penampung air rumah tangga. Selain itu, Yaspem juga merekrut 14 analis dan 20 perawat untuk melakukan pemeriksaan darah massal guna mengetahui secara akurat penderita positif malaria serta pendampingan minum obat terhadap penderita.

Penderita positif malaria lalu ditangani sampai tuntas dengan metode artemisinin based combination therapy (ACT). Dari target pemeriksaan darah massal terhadap 97.358 penduduk, Yaspem memperoleh 72.000 orang.

Program ini menekan secara signifikan angka kasus penderita malaria klinis di Sikka. Annual Malaria Incidence (AMI) Kabupaten Sikka yang pada 2007 tercatat 350 orang per 1.000 penduduk berubah menjadi 64 orang per 1.000 penduduk pada 2011.

Timnya, menurut Trix, juga menyusun desain menyeluruh penanggulangan malaria tahap kedua (periode 2010-2013), di antaranya lewat muatan lokal tentang malaria untuk siswa SD dan SMP. Informasi tentang malaria juga disampaikan di lingkungan gereja. Untuk lingkungan rukun tetangga (RT), ia melakukan program bebas jentik berbasis dasawisma.

”Saya juga mengenalkan konsep penanggulangan malaria ini ke daerah tetangga (Sikka), yakni Flores Timur, Ende, dan Nagekeo. Misereor mau membantu. Syaratnya, Pemerintah Provinsi NTT terlibat. Sayang, instansi terkait di tingkat provinsi belum tergerak,” ungkap Trix.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com