Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Ingin Langsing Bebas Obesitas, Perut Harus Tetap Kenyang

Kompas.com - 28/06/2013, 09:45 WIB
Denny Santoso

Penulis

Menurunnya metabolisme, peningkatan napsu makan, dan tubuh bertambah gemuk akibat sel-sel lemak bertambah, adalah beberapa gejal dari leptin resistance. Jika dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini dapat mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan seperti osteoporosis, serangan jantung, kanker, mood tidak stabil, libido rendah, hingga kesulitan mengendalikan berat badan.

Adinopectin

Adiponektin merupakan protein yang berasal dari jaringan adiposa. Kadar adiponektin akan menurun pada orang obesitas dan kekurangan hormon ini dapat memicu resistensi insulin.

Selain pengaruhnya terhadap metabolisme gula, adiponektin dapat juga mengatur kadar lemak dalam tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung. Ada hubungan yang berbanding terbalik antara adiponektin dengan konsentrasi trigliserida (TG) dengan small dense LDL (sdLDL) serta hubungan yang berbanding lurus dengan kolesterol HDL (HDL C).

Kadar adipolektin yang lebih tinggi dinilai baik karena dapat mencegah terjadinya penumpukan lemak sehingga menurunkan risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK).

Banyak studi yang menunjukkan kegunaan adiponektin di dalam tubuh sebagai suatu penanda untuk sindrom metabolik. Penurunan adiponektin dalam tubuh juga dihubungkan dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh, penurunan sensitivitas insulin, penumpukan lemak, dan peningkatan risiko penyakit jantung.

Perut Kenyang tapi tidak gemuk

Anda mungkin bertanya-tanya, lantas apa yang bisa dilakukan untuk mengendalikan nafsu makan dan mencegah makan berlebihan? jawabannya simple sekali, yakni menjaga perut tetap kenyang.

Nah, bagaimana cara makan agar perut Anda senantiasa kenyang, tidak mudah lapar dan napsu makan tetap terkendali? berikut jawabannya untuk Anda.

- Makan perlahan

Makan dengan perlahan dapat membantu Anda kenyang lebih cepat. Cara ini dapat merangsang tubuh memproduksi hormon leptin dan mengirimkan sinyal kenyang ke otak agar Anda berhenti makan.

- Tingkatkan asupan protein


Protein ternyata lebih mengenyangkan daripada karbohidrat maupun lemak. Masukkan protein pada setiap menu makanan Anda seperti telur, baik telur rebus atau omelet saat sarapan, ikan, susu dan yoghurt.

- Pilih karbohidrat kompleks

Karbohidrat kompleks memiliki kadar gula yang stabil karena mengandung molekul gula yang kompleks dan tidak dicerna secara cepat. Hal ini membuat tubuh memiliki energi dalam jangka waktu lebih lama karena kadar gula dalam darah tidak melonjak ataupun menurun secara drastis.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau