Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2014, 08:28 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

Sumber foxnews

KOMPAS.com -
Cukup banyak anak yang susah makan dan pilih-pilih makanan sehingga menyebabkan kekhawatiran orangtua bila anaknya kurang gizi karena sifat pemilihnya itu. Biasanya orangtua berusaha mencukupi kebutuhan gizi anaknya dengan memberikan multivitamin.

Menurut dokter sekaligus editor rubrik kesehatan di FoxNews, Manny Alvarez, meski menjadi pemilih makanan, namun mereka tak berarti akan kekurangan gizi. Sehingga pemberian multivitamin sebenarnya tak selalu dibutuhkan.

"Bila menjadi pemilih makanan, anak biasanya akan memilih makanan yang mereka sukai saja, seperti sereal, susu, atau jus jeruk. Namun biasanya makanan yang mereka sukai itu sudah diperkaya (difortifikasi) dengan zat gizi penting, misalnya vitamin D dan kalsium," ungkapnya.

Seorang anak tidak membutuhkan vitamin dan mineral dalam dosis tinggi, sehingga sekalipun ia pemilih, kemungkinan anak sudah mendapatkan jumlah asupan yang memadai dari apa yang diasupnya.

Walau begitu, untuk menentukan perlu atau tidaknya pemberian multivitamin pada anak, Alvarez menyarankan untuk terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter anak. Pasalnya, ada juga beberapa kondisi yang membuat anak benar-benar membutuhkannya.

Pemberian multivitamin baru diperlukan bila anak mengalami:
- Gangguan makan
- Gangguan perkembangan
- Tidak makan secara rutin dan makan tidak seimbang
- Tidak cukup asupan vitamin D ataupun paparan sinar matahari
- Memiliki penyakit kronis atau alergi makanan
- Melakukan pola makan terbatas, seperti menjadi vegan atau vegetarian

Selain itu, perlu diingat juga, vitamin dan mineral dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang mungkin dikonsumsi oleh anak. Interaksi tersebut dapat bersifat toksik bagi tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com