Menurut dokter sekaligus editor rubrik kesehatan di FoxNews, Manny Alvarez, meski menjadi pemilih makanan, namun mereka tak berarti akan kekurangan gizi. Sehingga pemberian multivitamin sebenarnya tak selalu dibutuhkan.
"Bila menjadi pemilih makanan, anak biasanya akan memilih makanan yang mereka sukai saja, seperti sereal, susu, atau jus jeruk. Namun biasanya makanan yang mereka sukai itu sudah diperkaya (difortifikasi) dengan zat gizi penting, misalnya vitamin D dan kalsium," ungkapnya.
Seorang anak tidak membutuhkan vitamin dan mineral dalam dosis tinggi, sehingga sekalipun ia pemilih, kemungkinan anak sudah mendapatkan jumlah asupan yang memadai dari apa yang diasupnya.
Walau begitu, untuk menentukan perlu atau tidaknya pemberian multivitamin pada anak, Alvarez menyarankan untuk terlebih dulu berkonsultasi dengan dokter anak. Pasalnya, ada juga beberapa kondisi yang membuat anak benar-benar membutuhkannya.
Pemberian multivitamin baru diperlukan bila anak mengalami:
- Gangguan makan
- Gangguan perkembangan
- Tidak makan secara rutin dan makan tidak seimbang
- Tidak cukup asupan vitamin D ataupun paparan sinar matahari
- Memiliki penyakit kronis atau alergi makanan
- Melakukan pola makan terbatas, seperti menjadi vegan atau vegetarian
Selain itu, perlu diingat juga, vitamin dan mineral dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang mungkin dikonsumsi oleh anak. Interaksi tersebut dapat bersifat toksik bagi tubuh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.