Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Membesarkan Ari Wibowo yang Berkulit Seperti Ular

Kompas.com - 29/09/2014, 16:59 WIB
Dian Maharani

Penulis

“Gurunya masih muda, masih mahasiswa. Sebulan mamanya Ari bayar Rp 200 ribu,” terang Masnah.

Namun, guru muda ini hanya mengajar selama 1 tahun karena tak memiliki banyak waktu. Keluarga akhirnya mencoba memanggil guru lain untuk mengajar privat di rumah. Lagi-lagi, urusan biaya menjadi persoalan. Saat itu, hanya ada guru yang mau mengajar privat asal dibayar Rp 500 ribu per bulan.

“Kita enggak sanggup kalau segitu (Rp 500 ribu). Jadi ya sudah lah,” kata Masnah pasrah.

Jaga warnet

Kini, Ari sudah berusia 17 tahun. Ia tinggal Jalan Palem Indah Nomor 66, Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, bersama ibunya, nenek dan kakeknya Sarpan (63).

Tanpa pendidikan formal, Ari rutin mengaji bersama anak-anak yang lain di dekat rumahnya. Sementara itu, ibunda Ari setiap hari bekerja menjadi petugas kebersihan di sebuah kantor kawasan Tangerang.

Selain mengaji, Ari juga menjadi penjaga warnet yang dimiliki sanak keluarganya di rumah itu. Uang hasil menjaga warnet sesekali digunakan Ari untuk membeli salep kulitnya.

Lambat laun, orang-orang di sekitar dapat menerima kondisi Ari. Warnet yang dijaga oleh Ari pun terbilang ramai dikunjungi para remaja yang gemar bermain game online. Ari juga mampu mengoperasikan komputer dan hobi menggambar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com