Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2015, 07:25 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

Yang pasti, alkohol dapat merusak DNA sehingga meningkatkan riaiko berbagai penyakit. Apalagi jika diikuti kebiasaan merokok.

5. Stop junk food

Berhentilah terlalu banyak makan junk food atau makanan cepat saji. Makanan cepat saji rata-rata berkalori tinggi dan bisa membuat seseorang menjadi kelebihan berat badan. Dengan begitu, risiko terkena kanker juga meningkat.

Selain itu, kurangi konsumsi minuman bersoda, mimuman berenergi, hingga milkshake yang juga tinggi kalori. Menurut peneliti, lebih baik konsumsi air putih atau minum-minuman tanpa gula berlebih.

6. Kurangi garam

Garam memang dapat membuat cita rasa makanan lebih lezat. Akan tetapi, terlalu banyak garam justru meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Para ahli mengingatkan, tubuh hanya membutuhkan sedikit garam. Mereka percaya, konsumsi banyak garan bisa meningkatkan risiko kanker di perut karena dapat merusak lapisan lambung.

Untuk membatasi konsumsi garam, bacalah label pada bungkus makanan terlebih dahulu dan tidak memberi garam tambahan pada makaman.

7. Kurangi konsumsi daging merah

Sebuah studi menunjukkan, seseorang yang lebih banyak makan daging merah, konsumsi makanan nabati juga lebih sedikit. Hal ini bisa merusak lapisan usus sehingga meningkatkan risiko kanker.

World Cancer Research Fund menyarankan setiap orang untuk tidak makan lebih dari 500 gram daging merah yang dimasak.

8. Jangan terlalu banyak suplemen
Minum suplemen vitamin dan mineral juga ada batasnya. Menurut World Cancer Research Fund untuk mendapati kecukupan nutrisi, sebaiknya konsumsi makanan sehat ketimbang minum suplemen.

Namun ada beberapa kondisi seseorang perlu konsumsi vitamin, seperti wanita hamil dan orang lanjut usia. Menurut peneliti, sebaiknya konsultasi ke dokter apakah memerlukan suplemen atau tidak.

9. Memberikan ASI
Air susu ibu (ASI) tak hanya memberikan segudang manfaat bagi bayi, tapi juga ibu. Dengan menyusui, ibu bisa menurunkan kelebihan berat badan lebih cepat setelah melahirkan.

Sejumlah penelitian menunjukkan, memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan bisa mengurangi resiko kanker payudara. Risiko kanker juga semakin menurun jika dilanjutkan ASI sampai 2 tahun.


10.  Stop merokok
Asap rokok terdiri dari sejumlah bahan kimia penyebab kanker. Sekitar 90 persen kanker paru-paru terjadi pada perokok. Jika seseorang terus merokok, sel-sel di paru-paru akan semakin rusak. Tumbuh sel-sel abnormal yang bisa menimbulkan tumor hingga kanker.

Tak hanya paru-paru, tapi juga kanker mulut, puta suara, hingga kanker hati. Berhenti merokok adalah langkah paling tepat untuk mengurangi risiko kanker dan juga penyakit lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com