Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tip Memakai Tas Kerja agar Tak Menyakiti Otot Tubuh

Kompas.com - 29/11/2015, 14:39 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Apa yang setiap hari Anda bawa ke kantor? Laptop seberat hampir empat kilogram? Agenda, tas kosmetik, alat tulis, dua buah ponsel, satu buah tablet, botol berisi air minum dan bekal makan siang?

Jika semua itu ditimbang, mungkin berat tas Anda beserta isinya sekitar tujuh sampai delapan kilogram. Wow! Tak heran jika selama ini Anda sering mengeluh pegal dan nyeri di bahu, leher serta tulang belakang.

Tas besar dengan isi yang banyak, nampak sangat sempurna untuk menunjukkan betapa sibuk dan pentingnya posisi kita.

Tapi, semua itu harus dibayar dengan risiko cedera otot, tendon, saraf dan ligamen Anda. Belum terhitung rasa lelah dan sakit kepala, karena otot leher menjadi kaku kelebihan beban.

"Saat Anda membawa beban berat setiap hari, akumulasi stres otot akan menghasilkan cedera yang memerlukan pertolongan dokter," kata Martin Lanoff, MD, spesialis rehabilitasi dan pengobatan fisik, serta asisten profesor di Rosalind Franklin University Medical School di Chicago.

Jadi, kita memang harus memiliki strategi untuk menyeimbangkan tugas-tugas kantor, kuliah, gaya dan kesehatan otot secara bersamaan. Begini strateginya.

 

1. Bergantian

Membawa tas selalu pada satu sisi dapat membuat otot bekerja terlalu keras dan bisa memperburuk postur tubuh.

Untuk mencegah hal ini, pindahkan tas dari bahu kiri ke kanan dan sebaliknya setiap beberapa menit atau saat bahu yang membawa beban sudah terasa pegal, saran Scott Bautch, DC, seorang kiropraktor di  Wausau, West Indiana.

 

2. Hindari membawa tas dengan siku

Membawa tas di lekukan lengan Anda dapat menyebabkan cedera siku seperti tendinitis, kata Dr. Lanoff. Ada baiknya Anda membagi beban dengan membawa dua tas, dibanding satu tas yang sangat berat.

 

3. Pilihan tas dengan tali lebar

Pakailah tas bertali lebar agar beban terbagi secara lebih merata pada bahu, akan lebih baik jika dilengkapi dengan bantalan, agar beban tidak menghambat peredaran darah.

Sebaliknya, tas dengan tali kecil, bebannya hanya terfokus pada satu daerah yang sempit sehingga kerja otot pada daerah tersebut  jadi berlebihan. Tas bertali kecil hanya cocok untuk membawa beban ringan saat jalan-jalan ke mal.

 

4. Tas punggung lebih baik

Ini karena tas punggung didesain untuk dibawa dengan kedua bahu, sehingga beban terbagi dua dan  terasa lebih ringan. Sebaliknya, tas bahu hanya bertumpu pada satu bahu sehingga seluruh beban terfokus di satu titik dan jelas ini akan sangat memberatkan.

 

5.  Kenakan tas secara diagonal

Kenakan tas dengan posisi menyilang di tubuh dan sesuaikan panjangnya tali, agar tas tidak terlalu berayun.

"Posisi ini akan membuat beban bertumpu pada otot-otot batang tubuh, sehingga beban di punggung bawah berkurang," kata Matthew Cunningham, MD, seorang spesialis perawatan tulang belakang di New York City.

Survei di Amerika Serikat menyebutkan, tas yang terlalu berat dan cara membawa tas yang salah dapat menjadi penyebab meningkatnya risiko scoliosis, postur tubuh membungkuk, sakit kepala, osteoartritis, kerusakan sendi, mati rasa di area tubuh yang sering membawa beban berat dan trauma saraf.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com