Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelahan Embrio Tak Sempurna Sebabkan Kembar Siam

Kompas.com - 20/01/2016, 08:15 WIB

 

Menurut spesialis obstetri dan ginekologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dr. Hasto Wardoyo, setiap perempuan hamil memiliki risiko mengalami kondisi kembar siam.

Meski begitu, risiko kembar siam dapat diprediksi antara lain dengan mengetahui riwayat kehamilan kembar di dalam keluarga. Pasalnya, kehamilan kembar siam lebih berpeluang terjadi dalam keluarga yang memiliki riwayat anak kembar, jelasnya dalam sebuah wawancara dengan Kompas.com.

Kehamilan kembar siam dapat diketahui pada trimester pertama melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Sedangkan untuk pemeriksaan lebih detil dapat dilakukan dengan echocardiograms saat memasuki setengah masa kehamilan, untuk mengetahui sejauh mana bayi kembar siam menempel dan bagaimana fungsi organ-organ mereka.

Karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk memeriksakan kondisi kehamilannya secara rutin.

Biasanya, jika ibu hamil mengandung bayi kembar siam, dokter akan melakukan pemantauan kehamilan dengan sangat ketat. Bahkan, dokter akan membentuk tim khusus untuk menangani kehamilan kembar siam, termasuk proses melahirkan dan perawatan setelah bayi dilahirkan.

Pada kehamilan kembar siam, bayi memang harus dilahirkan melalui operasi caesar. Umumnya ini akan dilakukan sekiatar dua sampai empat minggu sebelum waktu persalinan. Sekitar 40%-60% bayi kembar siam tidak bertahan hidup. Sedangkan kembar siam yang bertahan hidup, hanya setengahnya yang berhasil menjalani operasi pemisahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com