Menurut Suroha, semangat Pupur menggelora sejak tinggal di Rumah Anyo atau Yayasan Anyo Indonesia, yang terletak di seberang RS Dharmais itu. Di Rumah Anyo, Pupur bertemu dengan anak-anak pasien kanker lainnya, meski tak ada satu pun anak dengan jenis kanker yang sama seperti Pupur.
Ketika Pupur sempat kritis, teman-temannya, ibu pengasuh, dan para ibu anak-anak pasien ikut memberi dukungan. Terhitung sudah 2 tahun 2 bulan Pupur dan Suroha tinggal di rumah singgah bagi pasien kanker anak ini.
“Pokoknya semangatnya itu ada di sini (Rumah Anyo). Di sini membantu banget waktu dia proses bangkit. Dia mulai bangkit lagi pelan-pelan sampai sekarang itu, ya di Rumah Anyo. Dia pernah bilang mau sampai mati di Rumah Anyo,” ucap Suroha.
Pupur pun memendam cita-cita menjadi ustaz dan juga profesor. Menurut Suroha, Pupur tak mau jadi dokter karena biaya sekolahnya akan sangat mahal dan membebani orangtuanya. Suroha akan terus berdoa dan berusaha untuk kesembuhan dan kebahagiaan Pupur.
“Ini sudah rezeki dari Allah. Dikasih ujian ya dijalani saja. Yang penting sekarang anak saya senang. Tetap berharap Pupur bisa merdeka dari kanker,” ucap Suroha.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.