Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2016, 17:00 WIB

Wabah di Singapura itu membuat Pemerintah Indonesia meningkatkan kewaspadaan pada zika meski masih reaktif. Kemenkes RI mengeluarkan anjuran bepergian (travel advisory) bagi WNI yang akan pergi ke Singapura agar waspada zika.

Padahal, hingga sebelum zika mewabah di Singapura, virus itu telah ada di Indonesia. Keberadaan virus zika di Indonesia ditemukan Lembaga Eijkman saat memeriksa sampel darah pasien demam dari Kota Jambi.

Desember 2014-April 2015, ada kejadian luar biasa DBD di Jambi. Dari 261 sampel darah pasien yang diduga kena dengue itu, ada satu terinfeksi zika.

Menurut riwayat perjalanan pasien, ia tak pernah ke luar negeri atau daerah lain sehingga disimpulkan zika beredar di daerah ini.? Temuan itu dipublikasikan dalam jurnal internasional, Emerging Infectious Disease, dan bisa diakses secara daring, akhir Januari 2016.

Dalam laporan itu disebutkan, Eijkman berhasil mengisolasi dan mengurut genom virus zika dari Jambi itu. Hasilnya, strain virus zika di Jambi mirip dengan yang ditemukan di Thailand dan yang menginfeksi warga Australia yang diduga terinfeksi di Jakarta.

Namun, belum ada tindakan nyata hingga kita dilanda kepanikan dengan penularan zika dari negeri tetangga. Peneliti Emerging Virus Research Unit Lembaga Eijkman, Frilasita Yudhaputri, mengatakan, sejak temuan virus zika di Jambi itu, ada riset lanjutan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jambi. Selain sampel darah pasien demam dari Jambi, secara sporadis dideteksi sampel dari daerah lain. "Ada lebih dari 1.000 sampel. Belum ditemukan zika lagi."

Jumlah sampel diperiksa Lembaga Eijkman itu terlalu kecil dibanding besarnya populasi Indonesia berpotensi terinfeksi. Eijkman punya akses terbatas pada sampel. Padahal, sebagai negara tropis dan banyak daerah endemis demam berdarah, amat mungkin virus zika mendompleng nyamuk Aedes sp.

Menurut Subuh, Kemenkes menerbitkan edaran ke berbagai rumah sakit agar mengirim sampel darah positif DBD ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes. Sampel dicek apa positif zika.

Sebelum temuan di Jambi, laporan berbagai jurnal menyebutkan, zika ditemukan di Klaten, Jawa Tengah, tahun 1981; Lombok 1983; 2 pelancong asal Australia terkena zika di Jakarta pada 2013, dan di Bali pada 2015.

Dengan situasi itu, pemerintah seharusnya mengerahkan segenap daya demi mendeteksi zika. Itu perlu dilakukan dengan menggandeng lembaga riset dan perguruan tinggi yang punya teknologi dan sumber daya.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 September 2016, di halaman 14 dengan judul "Babak Baru Wabah Zika".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com