Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gawai Pelacak Aktivitas Tak Efektif Melangsingkan Tubuh

Kompas.com - 22/09/2016, 08:00 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

KOMPAS.com - Gawai pemonitor aktivitas fisik dapat menghitung langkah dan melacak pergerakan kita. Tetapi ternyata alat ini tidak terlalu membantu menurunkan berat badan.

Penemuan ini datang dari sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal JAMA. Mereka melakukan riset terhadap orang dewasa yang berdiet dan memakai pemonitor aktivitas selama 18 bulan. Ternyata mereka berhasil menurunkan berat badan lebih sedikit dibandingkan yang tidak memakai pemonitor aktivitas.

Hasil studi itu menemukan, pemonitor aktivitas mungkin tak mengubah perilaku seperti yang diharapkan dan menimbulkan pertanyaan mengenai hubungan antara olahraga, makan, tekad dan lingkar pinggang kita.

Sebelumnya sudah ada petunjuk dari beberapa studi bahwa teknologi baru seperti pemonitor aktivitas dapat memberi informasi berapa banyak kita bergerak dan berapa kalori yang sudah dibakar dan bakal membantu kita menurunkan berat badan. Namun studi-studi itu dalam skala kecil dan jangka pendek. Belum jelas bagaimana pemonitor aktivitas bakal membantu penurunan berat badan.

Studi baru dari Physical Activity and Weight Managemen Research Center University of Pittsburg meneliti 500 orang pria dan wanita muda, kelebihan berat badan dan ingin menurunkan berat. Mereka berusia 18-35 tahun. Mereka ini dianggap tak asing dan kompeten menggunakan teknologi seperti pelacak aktivitas.

Para sukarelawan itu ditimbang dan kesehatan umum serta kebugarannya diukur. Kemudian selama enam bulan pertama penelitian, mereka mengikuti diet rendah kalori yang dirancang untuk penurunan berat badan jangka panjang dan diminta bergerak lebih banyak, paling tidak 100 menit aktivitas sedang setiap pekan.

Mereka mencatatnya dalam buku harian makanan dan olahraga serta menghadiri sesi konseling setiap pekan. Di akhir enam bulan itu, semuanya mengalami penurunan berat badan. Setelah itu dimulailah eksperimen.

Para peneliti membagi mereka menjadi dua kelompok. Kelompok satu diberi tugas mencatat sesi olahraga harian ke dalam situs penelitian.

Kelompok lain diberi sebuah monitor yang dirancang untuk dipakai di lengan atas. Alat ini akan melacak aktivitas fisik dan memberi umpan balik apakah mereka mencapai hitungan langkah yang ditargetkan, target pengeluaran kalori dan lain-lain.

"Kami cukup yakin bahwa para sukarelawan dalam kelompok pemakai monitor aktivitas akan berolahraga lebih, memonitor asupan kalori lebih baik dan mengalami penurunan berat badan lebih banyak dbandingkan mereka yang memantau diri sendiri," kata John Jakicic, profesor departemen aktivitas fisik dan kesehatan di University of Pittsburg dan kepala penelitian.

Selama 18 bulan, para sukarelawan masuk ke situs penelitian atau menggunakan monitor sepanjang hari. Para konselor kadang mengecek semua peserta lewat telepon dan mengirim pesan teks untuk memberi semangat.

Setelah 18 bulan dan dua tahun setelah studi dimulai, semua sukarelawan kembali ke lab dan mengulang pengukuran seperti di awal.

Sebagian besar menjadi lebih langsing dibandingkan di awal studi. Kendati banyak yang mengalami kenaikan berat kembali.

Mereka yang tidak memakai pelacak aktivitas rata-rata sekitar 6 kg lebih ringan dibandingkan dua tahun lalu. Sedangkan mereka yang memakai pelacak aktivitas hanya lebih ringan 3,6 kg dibandingkan di awal penelitian. "Kami benar-benar terkejut," kata Dr Jakicic.

Alasan perbedaan penurunan berat badan itu belum jelas. Secara teori menggunakan alat pelacak mungkin menginspirasi untuk berolahraga, membuat nafsu makan lebih besar dan akhirnya menggagalkan penurunan berat badan dari olahraga.

Tetapi faktanya, data dari monitor aktivitasitu membuktikan mereka yang menggunakan teknologi pelacak secara umum berolahraga lebih sedikit dibandingkan mereka dari kelompok lain.

"Mungkin pemonitor itu memberikan motivasi lebih sedikit untuk bergerak," kata Dr Jakicic. Mungkin ketika mereka yang memakai pelacak aktivitas menyadari tak mencapai target olahraga, mereka menyerah begitu saja menyebabkan pengeluaran kalori jadi rendah dan penurunan berat badan lebih sedikit dibandingkan yang tak memakai teknologi itu.

Mereka yang memakai pemonitor aktivitas mungkin juga berasumsi teknologi menghilangkan tanggung jawab untuk memonitor asupan makanan. "Kita mungkin fokus pada teknologi dan melupakan fokus pada perilaku," kata Dr Jakicic.

Ia dan para koleganya berharap melakukan studi lanjutan yang secara langsung meneliti bagaimana pemonitor aktivitas mempengaruhi motivasi olahraga dan menghasilkan penurunan berat badan.

"Hasil penelitian ini mengatakan kita masih harus banyak belajar bagaimana teknologi pemonitor mempengaruhi tindakan dalam kehidupan nyata," katanya.

Respon masyarakat terhadap monitor yang dipasang di lengan mungkin tak selalu rasional dan mungkin menghasilkan perilaku yang berlawanan dengan yang diharapkan.

Dengan kata lain, manusia ini termasuk aneh dan kadang menjadi musuh yang terburuk untuk manusia itu sendiri. Khususnya ketika harus meningkatkan aktivitas olahraga atau menurunkan berat badan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com