KOMPAS.com - Orang tua kerap bingung memilih Makanan Pendamping ASI (ASI) yang tepat bagi buah hatinya. Ada yang pilih MPASI alami, ada pula yang pilih MPASI instan.
Ira (30), kerap mendapat ‘teguran’ dari ibu-ibu lain lantaran dirinya menggunakan MPASI instan. Alasan Ira menggunakan MPASI instan adalah praktis dan produknya cukup bisa dipertanggungjawabkan.
“Saya sih fleksibel. Jika berhalangan menyiapkan MPASI sendiri, ya saya pakai MPASI instan,” ujar Ira.
Ira memiliki pemikiran bahwa MPASI instan buatan pabrik pasti sudah teruji dalam berbagai hal. Jika tidak, pasti sudah ditarik dari pasaran dan beritanya menyebar dengan cepat. Apalagi di jaman serba digital seperti saat ini.
“Saya dan suami termasuk ‘penyantap’ MPASI instan ketika kecil. Di usia 30an tahun ini, kondisi saya dan suami sehat walafiat,” ujar Ira.
Pemilihan MPASI masih jadi perdebatan. Tak sedikit orang tua menghindari MPASI instan karena dianggap ‘merusak’ bayi.
“Salah satu penyebabnya adalah isu bahan pengawet pada MPASI instan,” ucap Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan MS, pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor.
Prof. Ali yang merupakan Guru Besar di bidang Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga ini menyebut kalau MPASI instan tidak mengandung bahan pengawet. Ada aturan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Kodeks Internasional yang melarang penggunaan bahan pengawet pada MPASI.
Makanan tersebut bisa awet karena teknologi pemrosesan makanan. Salah satunya teknik pengeringan drum (drum drying) yang mengeringkan seluruh bahan sebelum diolah.
Ketika bahan kering maka tidak ada bakteri yang tumbuh dan hidup. Jika tak ada bakteri otomatis proses pembusukan bisa ditunda.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.