Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 01/11/2016, 07:15 WIB
|
EditorLusia Kus Anna

“Produk akhir dari proses ini aman bahkan untuk makanan bayi. Proses ini juga meminimalkan penyusutan gizi sehingga nilai nutrisi produknya bisa dipertanggungjawabkan,” papar Prof. Ali dalam peluncuran MPASI SUN ubi ungu di Jakarta.

Hal senada diutarakan Dr. Julistio Djais Sp. A (K), MKes, pakar kesehatan anak. Menurutnya, orang tua tak perlu cemas akan kandungan MPASI buatan pabrik.

“Kalau mau, bisa dikombinasikan. Misalnya, makan pagi pakai MPASI instan, makan malam pakai MPASI buatan sendiri,” ujar Dr. Julistio.

Saat ditanya mengenai keuntungan MPASI alami, Dr. Julistio justru balik bertanya. “Apakah orang tua sudah paham betul kandungan gizi bahan baku MPASI alami? Lalu apakah orang tua sudah paham cara membuat MPASI yang benar?” tanya Dr. Julistio.

Besar kemungkinan, orang tua yang membuat MPASI sendiri itu belum menguasai tentang nutrisi bahan baku dan cara mengolahnya. Ambil contoh, mencuci bahan baku atau tangan sebelum mengolah MPASI. Karenanya, orang tua juga harus belajar mengenai hal tersebut.

“Bisa saja makro nutrisi terpenuhi. Tapi mikro nutrisi seperti zat besi malah terlewatkan,” jelas Dr. Julistio.

Satu hal yang penting menurut Prof. Ali adalah soal rasa. MPASI harus memiliki rasa yang disukai oleh bayi.

“Kalau tidak enak, kemungkinan ditolak. Kita saja yang sudah kenal beragam rasa makanan masih sering pilih-pilih makanan,” ucap Prof. Ali.

Desi Hendradiani selaku Brand Manager SUN mengatakan kalau perusahaan yang kredibel pasti melakukan riset sebelum mengeluarkan produk MPASI. Dalam hal ini, produk SUN ubi ungu telah melewati riset dan tahap uji coba.

“Termasuk uji lapangan ke konsumen. Hasilnya, kualitas dan rasa bisa diterima oleh konsumen,” imbuh Desi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+