Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/02/2017, 09:07 WIB
Lily Turangan

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah studi baru-baru ini menyebutkan, ada 126 bahan yang berpotensi bahaya dalam rutinitas kecantikan Anda sehari-hari. Mulai dari bahan sintetis dalam sampo hingga bahan kimia dalam concealer Anda. Ketahui bahan-bahan apa saja yang seharusnya Anda hindari.

1. Pewangi

"Jika Anda harus mengubah satu hal dalam rutinitas kecantikan Anda, satu hal yang semestinya dihindari adalah aroma," kata Lindsay Coulter, pakar green living dari David Suzuki Foundation.

Pewangi tidak hanya ada di cologne atau parfum, pada kenyataannya, pewangi ada dalam berbagai produk seperti sabun, sampi hingga deterjen.

Bahkan, produk yang tidak beraroma, bisa saja mengandung turunan pewangi yang bertindak sebagai zat atau agen penutup.

Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Canadian Cosmetic, perlengkapan mandi atau toiletry dan fragrance association, senyawa kimia tanpa nama ini, dapat memicu alergi dan asma, menyebabkan gangguan hormon, dan dalam banyak kasus sangat berbahaya bagi ikan dan satwa liar lainnya setelah mereka terkontaminasi oleh limbahnya.

Belum siap untuk mencoba produk tanpa aroma? masih banyak alternatif yang bersahabat bagi kesehatan dan lingkungan, kata Jen Newell, ahli naturopati di Toronto.

"Saya merekomendasikan Anda memilih produk dengan minyak esensial atau aroma alam lainnya," kata Newell.

2. Paraben

Paraben adalah pengawet yang mudah ditemukan dalam banyak produk, mulai dari pelembab wajah dan tubuh hingga wewangian.

Masalahnya adalah, banyak penelitian mengungkapkan, bahwa bahan kimia yang ini mudah diserap oleh kulit ini, memiliki potensi mengganggu fungsi hormon dan telah dikaitkan dengan kanker payudara.

Cari produk yang berlabel "bebas paraben," dan pelajari daftar bahan yang terkandung di dalam produk dengan hati-hati, karena pengawet ini dapat terdaftar dengan nama yang berbeda, termasuk "methylparaben" atau "propil paraben."

3. Triclosan

Triclosan merupakan agen antibakteri yang biasa ditemukan dalam sabun antibakteri, pembersih tangan, pasta gigi dan obat kumur.

Coulter mengatakan, triclosan tidak hanya membunuh bakteri jahat tapi juga membunuh semua bakteri baik.

Food and Drug Administration di Amerika Serikat penggunaanya September 2016 dengan alasan bahwa triclosan bisa menimbulkan risiko kesehatan, termasuk resistensi bakteri dan efek hormonal.

Alternatif untuk triclosan, Coulter menyarankan pembersih berbasis alkohol atau sabun kastilia dan air.

4. Sodium lauryl sulfat

Sodium lauryl sulfat (SLS, kadang-kadang juga dikenal sebagai SLES) adalah zat aditif kimia yang membuat suatu produk memiliki gelembung dan berbusa.

Bahan ini sering terdaftar sebagai bahan utama dalam sabun, sampo, produk pencuci muka dan sabun cuci tangan, kata Coulter.

Alasan bahwa SLS harus dihindari adalah bahwa SLS dapat terkontaminasi dengan etilen oksida, yang oleh Agency for Research on Cancer disebut sebagai bersifat karsinogen.

Periksa produk pembersih Anda apakah mengandung SLS. Jangan takut untuk memakai produk bebas SLS walau tidak berbusa banyak. Itu bukan berarti produk tersebut tidak efektif melakukan tugasnya, kata Coulter. Itu berarti produk tersebut bebas bahan kimia berbahaya.

5. Phthalates

Biasanys, phthalates ditemukan dalam senyawa aroma dan diberi label "parfum" pada kemasan produk, kata Newell.

Penelitian menunjukkan zat ini dapat mengganggu hormon selama periode kritis perkembangan manusia (seperti perkembangan bayi dalam rahim) dan telah dikaitkan dengan infertilitas pria.

Jika Anda mengalami kesulitan mengidentifikasi produk yang mungkin mengandung bahan-bahan berbahaya seperti phthalates, Newell merekomendasikan Anda mengunduh Think Dirty pada smartphone Anda.

Aplikasi ini memungkinkan Anda untuk memindai kode bar produk dan menilai derajat keamanan mereka.

6. Oksibenzon

Oksibenzon adalah bahan aktif tabir surya. Newell merekomendasikan Anda menghindarinya bila memungkinkan-m untuk alasan yang baik.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Andrology, oksibenzon telah dikaitkan dengan reaksi kulit dan bahkan dapat mengganggu hormon.

Ada juga penelitian yang menunjukkan, bahwa ketika oxybenzone terkena sinar matahari, dapat membentuk radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel kulit. Pilih tabir surya dengan bahan seng atau titanium oksida berbasis mineral.

7. Petrolatum

Petrolatum atau petroleum jelly sering digunakan dalam berbagai pelembap. David Suzuki Foundation mengatakan bahan ini berbahaya karena dapat terkontaminasi dengan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang bersifat ksrsinogen menurut daftar yang dikeliarkan oleh Uni Eropa.

Sebagai gantinya, cobalah minyak kelapa organik atau shea butter untuk melembabkan kulit Anda.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau