KOMPAS.com - Saat kita merasakan nyeri hebat di perut sebelah kanan bawah, banyak orang panik dan terburu-buru menyimpulkannya sakit usus buntu.
Padahal tidak semua nyeri perut sebelah kanan bawah terkait usus buntu. Ya, memang banyak juga mitos yang melingkupi organ di tubuh kita tersebut.
Sebelum buru-buru membuat kesimpulan, simak 10 fakta mengenai usus buntu berikut:
Melansir Womenshealth, usus buntu merupakan organ yang melekat di ujung usus besar.
Organ ini berada di bagian kanan bawah perut. Panjangnya sekitar 8,5 centimeter.
Bentuknya menyerupai tabung kecil atau cacing, dengan bagian ujungnya mirip balon kempes.
Sejak lama, usus buntu dianggap sebagai organ tidak ada fungsinya. Alias dianggap sebagai organ sisa proses evolusi.
Namun, terdapat penelitian yang menunjukkan usus buntu kemungkinan berperan sebagai rumah perlindungan bakteri baik.
Usus buntu dianggap punya andil untuk mempopulasikan kembali bakteri baik. Terutama setelah ada bencana bagi bakteri ini, misalnya setelah konsumsi antibiotik.
Baca juga: Terungkap, Alasan Sebenarnya Manusia Harus Punya Usus Buntu
Melansir Everyday Health, usus buntu bisa menjadi persoalan serius saat organ ini terinfeksi, bengkak dan meradang. Kondisi medis ini disebut radang usus buntu (apendisitis).
Penyebabnya tidak selalu jelas. Terkadang disebabkan infeksi virus, bakteri, atau jamur.
Radang usus buntu paling sering disebabkan penyumbatan di area dalam usus buntu, yang disebut lumen usus buntu.
Ada beberapa penyebab yang membuat area tersebut tersumbat. Misalkan batu usus buntu, cacing usus, parasit, iritasi akibat penyakit kronik, benda asing, sampai cedera.
Saat terinfeksi atau tersumbat, bakteri berkembang cepat dan membuat usus buntu bengkak dan terisi dengan nanah.
Apabila tidak segera ditangani, radang usus buntu bisa membuat komplikasi lebih lanjut dan berpotensi fatal sampai meninggal dunia.