Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta dan Mitos Penyakit Usus Buntu yang perlu Anda Ketahui

Kompas.com - 14/12/2019, 09:34 WIB
Mahardini Nur Afifah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

7. Mitos seblak sebabkan usus buntu

Selain biji jambu dan biji cabai, seblak juga pernah disebut sebagai biang radang usus buntu.

Ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Hardinsyah mengatakan hal itu tidak masuk akal

Menurut Hardinsyah, kerupuk seblak berasal dari tapioka (aci). Bahan makanan ini bisa diproses dalam lambung.

Seperti halnya daging atau kikil yang lebih kenyal saat dikunyah. Bahan-bahan tersebut juga bisa dicerna.

8. Mitos terlalu banyak makan mi instan

Ada juga pendapat yang menyebut makan mi instan bisa bikin radang usus buntu, usus lengket, dan sebagainya.

dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH mengatakan, pendapat tersebut hoaks.

Akademisi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menyebut, efek buruk mi instan yang dikonsumsi berlebihan setiap hari bisa mengakibatkan gizi buruk.

Menurut konsultan penyakit lambung dan pencernaan ini, komposisi gizi mi instan tidak lengkap.

Kandungan karbohidrat dan garamnya berlebih. Hal itu bisa memicu hipertensi dan penyakit lain apabila tidak bijak dikonsumsi.

Baca juga: Iklan Mi Instan, Benarkah Bikin Usus Buntu jika Dimakan Setiap Hari?

9. Makanan pengidap usus buntu

Pengidap apendisitis atau radang usus buntu yang baru dioperasi membutuhkan makanan bertekstur lunak.

Selain itu pasien juga disarankan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang.

Salah satu yang cukup penting adalah buah. Pengidap gangguan usus buntu bisa memilih beberapa jenis buah antara lain apel, buah naga, tomat, melon, pir, dan pisang.

10. Cara mencegah

Radang usus buntu terkait erat dengan saluran pencernaan. Salah satu cara utama mencegah penyakit ini dengan menjaga pola makan.

Usahakan pola makan kita cukup serat. Tujuannya agar buang air besar lancar.

Kombinasikan antara polusi udara dan pola makan tinggi karbohidrat serta minim serat diketahui meningkatkan risiko penyakit ini.

Sumber: Kompas.com, Tribunnews.com (Lutfy Mairizal Putra, Eva Erviana, Dian Maharani, Gloria Setyvani Putri, Nur Rohmi Aida, Alit Kurniawan/Editor: Lusia Kus Anna, Shierine Wangsa Wibawa, Inggried Dwi Wedhaswary, Gloria Setyvani Putri, Malvyandie Haryadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau