Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kades Bogor Wafat Setelah 7 Jam Dilantik, Ini Cara Cegah Penyakit Jantung Datang Lagi

Kompas.com - 20/12/2019, 11:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Dede Iskandar meninggal dunia, Rabu (18/12/2019).

Diketahui, Dede yang baru tujuh jam menjabat sebagai Kades itu meninggal karena penyakit jantung yang dideritanya.

Sebelum meninggal, Dede pinsang ketika berbincang-bincang dengan tamu yang datang ke rumahnya untuk untuk mengucapkan selamat usai dilantik menjadi kepala desa.

Tamu yang menyaksikan kejadian itu pun panik dan melarikan Ejel ke rumah sakit.

Berdasarkan laporan Kompas.com, Kamis (18/12/2019), Dede sudah divonis sembuh dari penyakit jantung yang dideritanya. Tapi, penyakit tersebut kembali dan merengut nyawanya.

Menurut laporan Hello Sehat, mereka yang sudah divonis sembuh dari penyakit jantung masih memungkinkan untuk mengalaminya kembali.

Baca juga: Meninggal Setelah 7 Jam Dilantik, Kades di Bogor Miliki Riwayat Penyakit Jantung

Ada beberapa faktor yang membuat penyakit jantung bisa kembali muncul, berikut faktor tersebut:

  • Gaya hidup pasif
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Kolesterol Tinggi
  • Gula darah tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Merokok
  • Terlalu banyak stres
  • Penggunaan alkohol berat atau penggunaan obat-obatan terlarang

Lalu, apa yang harus kita lakukan untuk mencegah hal ini?

Menurut American Heart Association (AHA), risiko penyakit jantung kembali muncul bisa kita cegah dengan cara berikut:

1. Hindari merokok

Kita dapat mengurangi risiko serangan jantung kedua kalinya dengan menghindari gaya hidup merokok.

Konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatantentang program berhenti merokok, produk pengganti nikotin, atau obat-obatan untuk membantu kita berhenti meorkok.

Merokok adalah faktor risiko terbesar yang dapat dicegah untuk penyakit jantung. Oleh akrena itu, kita harus benar-benar menjauhi gaya hidup ini.

2. Konsumsi makanan sehat

Dengan mengurangi lemak jenuh dan lemak trans, kita dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida LDL ("buruk"). LDL adalah salah satu zat utama yang menyebabkan serangan jantung.

Kita dapat mengurangi konsumsi asam lemak trans dengan makan lebih sedikit margarin dan dan makanan yang mengandung minyak terhidrogenasi parsial.

Baca juga: Adian Napitupulu Sempat Kolaps, Bahayakah Penerbangan bagi Penderita Penyakit Jantung?

3. Kendalikan kolesterol

Selain mengonsumsi makanan yang menyehatkan jantung, kita dapat menjaga keseimbangan kolesterol dengan berolahraga secara teratur.

Pasalnya, kolesterol yang tinggi dapat memicu serangan jantung untuk kedua kalinya, sehingga penting sekali untuk menjaganya dalam batas aman.

Dokter biasanya juag meresepkan obat penurun kolesterol seperti statin, yang harus kita konsumsi sesuai resep.

Kita juga bisa mengontrol kolesterol dengan menerapkan diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).

Diet ini membantu kita mengurangi asupan garam dan menambah variasi makanan yang dapat menurunkan tekanan darah.

Hal tersebut dilakukan dengan tetap makan 3 kali sehari untuk mencukupi asupan 2000 kalori selama sepanjang tahun.

Mulai dari mengonsumsi makanan gandum utuh, memperbanyak buah dan sayuran, sampai membatasi asupan makanan yang diolah dengan minyak kelapa.

4. Berolahraga secara teratur

Olahraga sangat penting karena memperkuat otot jantung dan membantu meningkatkan tingkat energi.

Selain itu, olahraga membantu kita mengontrol berat badan, kolesterol, dan tekanan darah.

American Hospital Association (AHA) merekomendasikan kita untuk minimal 30 hingga 60 menit berjalan kaki atau olahraga ringan lainnya setidaknya tiga hingga lima kali setiap minggu.

5. Kontrol gula darah

Kita bisa berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung kedua jika memiliki diabetes atau mengembangkan resistensi terhadap insulin dan memiliki kadar gula darah yang tinggi.

Menurunkan gula darah juga dapat mengurangi peradangan dan kerusakan pada arteri koroner.

Baca juga: Viral Jantung Berdebar Sampai Masuk UGD karena Kopi, Ini Kata Dokter

6. Jauhi alkohol dan obat-obatan terlarang

Alkohol dan obat-obatan terlarang seperti kokain dan amfetamin dapat meningkatkan tekanan darah dan tekanan pada jantung.

Alkohol juga dapat meningkatkan kadar gula darah dan trigliserida. Mintalah bantuan dokter jika kita sulit menjauhi alkohol dan obat-obatan terlarang.

7. Tingkatkan kesehatan mental

Depresi, stres, kecemasan, dan kemarahan dapat merusak jantung dan kesehatan kita secara keseluruhan.

Mintalah bantuan penyedia layanan kesehatan jiwa jika kita membutuhkan bantuan untuk menstabiljkan emosi kita demi kesehatan mental.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau