"Mungkin dari sisi stres, bisa berkurang setelah pasangan ini mengadopsi anak. Hidup mereka juga bisa berubah menjadi lebih teratur atau lebih baik setelah mengasuh anak," jelas Bima.
Namun, dia menganjurkan, pasangan suami istri yang masih kesulitan mendapatkan momongan lebih baik sama-sama berkonsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan besar adopsi anak.
"Ada baiknya pasutri berikhtiar dulu mencari penyebab masalah dan solusi infertilitasnya," terang Bima.
Menurut Bima, penyebab infertilitas atau terkadang disebut kemandulan pada setiap pasangan bisa berbeda-beda.
Bisa hanya dari faktor istri. Bisa hanya dari faktor suami. Bisa juga dari faktor keduanya.
Faktor infertilitas pada istri bisa bisa karena gangguan siklus haid atau sumbatan saluran telur.
Sedangkan faktor pada suami, seperti penurunan kualitas sperma.
Setelah diketahui penyebabnya, dokter akan merekomendasikan program kehamilan yang cocok untuk pasangan tersebut.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Wanita Gemuk Susah Hamil?
Beberapa program kehamilan yang bisa ditempuh, antara lain:
Jika ternyata penyebab infertilitas tersebut sulit dikoreksi dan kecil sekali kemungkinan bagi pasangan tersebut untuk punya anak, dokter barulah biasanya akan menawarkan untuk program adopsi anak.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.