Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kleptomania : Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 20/02/2020, 09:03 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

1. Masalah dengan bahan kimia otak

Salah satu bahan kimia di otak yang disebut serotonin membantu mengatur suasana hati dan emosi.

Tingkat serotonin yang rendah sering terjadi pada orang yang rentan terhadap perilaku impulsif.

Baca juga: Berniat Mencuri Telur Ayam, Goana Australia Malah Telan 6 Bola Golf

2. Gangguan adiktif

Pada penderita kleptomania, mencuri dapat menyebabkan pelepasan dopamin (neurotransmitter lain).

Dopamin menyebabkan perasaan menyenangkan, dan beberapa orang mencari perasaan yang bermanfaat ini berulang kali.

3. Sistem opioid otak

Dorongan untuk melakukan sesuatu diatur oleh sistem opioid otak. Ketidakseimbangan dalam sistem ini bisa membuat manusia lebih sulit untuk menolak dorongan.

Mereka yang mengalami kleptomania biasanya malu untuk mencari pertolongan karena stigma buruk yang melekat padanya.

Namun, kita harus lebih waspada jika ada orang disekitar kita yang mengalaminya.

Pasalnya, penyakit klepto yang tidak ditangani dengan baik akan menyebabkan gangguan kesehatan mental lain seperti penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, gangguan kepribadian, gangguan makan, depresi, kecemasan, bahkan percobaan bunuh diri.

Cara mengatasi kleptomania

Lalu, apa yang harus kita lakukan jika ada orang terdekat yang memiliki ciri-ciri kleptomania?

Saat kita mencurigai orang terdekat kita menderita kleptomania, sampaikan kecurigaan itu secara halus.

Baca juga: Gangguan Belajar pada Anak: Jenis, Penyebab, hingga Cara Menanganinya

Ingatkan padanya bahwa kleptomania adalah bagian dari gangguan kesehatan mental bukan karena karakter kepribadian yang salah.

Setelah itu, kita bisa menemaninya untuk mencari pertolongan ahli. Mengobati kleptomania sangat memerlukan bantuan ahli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com