2. Pakai minyak sayur
Gunakanlah minyak sayur seperti minyak kelapa atau mintak kelapa sawit karena mengandung lebih sedikit lemak jenuh.
3. Pilah bahan makanan yang digoreng
Hindari bahan makanan yang banyak menyerap minyak, seperti jamur.
Usahakan juga untuk Anda selalu menggunakan minyak sesuai keperluan agar tidak banyak yang tersisa di makanan.
Baca juga: Benarkah Telur Ayam Kampung Lebih Sehat daripada Telur Ayam Ras?
4. Tiriskan sebelum dimakan
Gorenglah bahan makanan sesuai dengan kebutuhan.
Setelah digoreng, makanan tersebut hendaknya ditiriskan lebih dulu sebelum disajikan.
Dalam meniriskan gorengan, Anda bisa menggunakan tisu khusus penyerap minyak pada makanan.
Jangan juga biarkan gorengan berada di udara terbuka lebih dari 2 jam karena minyak akan terserap di makanan.
Melansir Buku Diet Keseimbangan (2017) oleh Suhana, gorengan disebut kurang cocok dimakan oleh mereka yang tidak ingin memiliki berat badan berlebih.
Hal itu dikarenakan kandungan lemak dan kalori pada gorengan tergolong tinggi.
Seperti diketahui, gorengan dibuat dengan cara digoreng dengan minyak.
Padahal di dalam minyak sendiri terdapat 13,6 lemak murni dan 177 kalori.
Baca juga: Direbus atau Digoreng, Mana Cara Masak Telur yang Lebih Sehat?
Jadi terbayang kan berapa asupan kalori yang masuk ke tubuh setelah makan gorengan?
Seseorang tidak lain akan bertambah gemuk jika terlalu banyak atau keseringan makan makanan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.