Campuran ampas tahu lantas dibungkus dengan daun pisang atau diletakkan di tampah dan ditutup dengan daun pisang.
Bahan tersebut lantas disimpan di tempat yang agak gelap kurang lebih selama 2 hari.
Tempe gembus yang sudah jadi akan berbentuk padat dan berwarna putih keabu-abuan dengan aroma yang khas.
Tempe gembus bisa disajikan dengan cara digoreng dengan tepung atau dibacem.
Baca juga: Sering Diare di Pagi Hari: Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengobati
Sementara itu, melansir buku Aneka Pangan Olahan dari Tempe (2018) karya Nimas Ayu Rengganis dkk., diterangkan bahwa tempe merupakan hasil fermentasi dari banyak mikroba, antara lain:
Pertumbuhan BAL yang terjadi selama proses perendaman akan menurunkan pH kedelai maupun bahan lain yang akan diolah menjadi tempe.
Penurunan pH ini bertujuan untuk menghambat pertumbuhan mikroba patogen dan terjadinya pembusukan selama proses fermentasi.
Walaupun terjadi penghambatan mikroba, penurunan pH diketahui tidak akan menghambat pertumbuhan kapang tempe.
Baca juga: Sering Salah Penanganan, Ini 3 Cara Tepat Obati Diare pada Anak
Selama terjadi proses fermentasi tempe, akan ditemukan bakteri Klebsiella pneumonia sebagai kontaminasi.
Proses tersebut diketahui dapat menghasilkan produksi vitamin B12 di dalam tempe.
Hasil lain yang diperoleh dari proses fermentasi tidak lain, yakni ragi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.