Umumnya yang terjadi, yakni sekitar seperempat dari jumlah penderita atau 1 di antara 4 orang tidak berhubungan seks, seperempatnya lagi tidak mengubah frekuensi, dan separuhnya menurunkan aktivitas seksualnya.
Para peneliti pun menemukan berbagai alasan yang disampaikan oleh para penderita gangguan jantung yang mengubah aktivitas seksual .
Alasan yang dikemukakan oleh mereka ternyata lebih banyak bersifat kejiwaan (psikologis) daripada fisik (fisiologis), misalnya:
Pendapat yang sama juga dialami oleh para pasangan penderita gangguan jantung.
Rasa takut mati mendadak rupanya telah menghantui mereka, apalagi kerap diberitakan kasus mati mendadak pada seseorang saat menggauli pekerja seks.
Baca juga: Kenali 11 Tanda Seseorang Mungkin Akan Meninggal Dunia
Padahal, kasus tersebut terbilang jarang. Dari Jepang dilaporkan hanya 0,6 persen atau 34 dari 5.559 kasus mati mendadak terjadi saat senggama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.