Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Penderita Gangguan Jantung Berhubungan Badan?

Kompas.com - 28/02/2020, 20:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Umumnya yang terjadi, yakni sekitar seperempat dari jumlah penderita atau 1 di antara 4 orang tidak berhubungan seks, seperempatnya lagi tidak mengubah frekuensi, dan separuhnya menurunkan aktivitas seksualnya.

Para peneliti pun menemukan berbagai alasan yang disampaikan oleh para penderita gangguan jantung yang mengubah aktivitas seksual .

Alasan yang dikemukakan oleh mereka ternyata lebih banyak bersifat kejiwaan (psikologis) daripada fisik (fisiologis), misalnya:

  • Takut mati mendadak pada saat orgasme
  • Rasa cemas
  • Tertekan (depresi)
  • Libido menurun lebih banyak dari keluhan nyeri dada (angina pektoris)
  • Sesal mapas maupun impotensi

Pendapat yang sama juga dialami oleh para pasangan penderita gangguan jantung.

Rasa takut mati mendadak rupanya telah menghantui mereka, apalagi kerap diberitakan kasus mati mendadak pada seseorang saat menggauli pekerja seks.

Baca juga: Kenali 11 Tanda Seseorang Mungkin Akan Meninggal Dunia

Padahal, kasus tersebut terbilang jarang. Dari Jepang dilaporkan hanya 0,6 persen atau 34 dari 5.559 kasus mati mendadak terjadi saat senggama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com